Pematangsiantar (SIB)
Sekolah Tinggi Teologia (STT) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Pematangsiantar mewisuda 255 lulusan Sarjana Teologi dan Magister Teologi Tahun Ajaran 2022-20123 di Gereja HKBP Siantar Kota, Jumat (29/9). Terdiri dari 215 Sarjana Teologi (STh) serta 40 Magister Teologi (MTh).
Mengawali acara wisuda, barisan prosesi memasuki tempat. Ibadah dipimpin Pdt Gading Simamora MTh. Setelah ibadah, dilanjutkan upacara nasional dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta, sebagai bentuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan pahlawan gerejawi.
Sidang senat terbuka STT HKBP dibuka Ketua STT HKBP Pematangsiantar Pdt Dr Hulman Sinaga MTh. "Kiranya Tuhan Yesus Kristus melimpahkan rahmat-Nya kepada saudara saudara," kata Ketua STT HKBP, Pdt Hulman mengawali pelantikan para wisudawan/wisudawati Sarjana Teologi dan Magister Teologi.
Pdt Dr Hulman Sinaga MTh dalam sambutannya mengatakan, tema wisuda hari akademik HKBP adalah, "Berusahalah Memperoleh Karunia yang Utama." Bentuk perintah ini, kata Hulman, ditujukan kepada orang orang yang sudah mendapat karunia yaitu anugrah Allah dan Roh Kudus.
Hulman berpendapat, kekhususan karunia seseorang bukan untuk kompetisi dan komprehensif, tetapi demi koordinasi dan kooperasi. Sebab, karunia tidak sama dengan talenta atau bakat alami. Karunia Roh adalah, pemberdayaan Ilahi yang diberikan Roh Kudus untuk pelayanan semua karunia jemaat di dalam Kristus.
"Kata kunci Paulus berbeda dengan keberbagaian karunia rohani dinyatakan pada 1 Korintus 12:7 untuk kepentingan bersama. Berdiri dari pengalaman ini, beberapa pemikiran teologis perlu dikemukakan dalam orasi ini dengan pertanyaan. Bagaimana lembaga pendidikan teologi mempersiapkan yang mampu mengelola aneka karunia di dalam jemaat, demi pembangunan tubuh Kristus di masa depan. Selanjutnya, pertanyaan yang bersifat retoris, bagaimana alumni STT HKBP yang telah beroleh karunia dan dibekali selama mengikuti program studi, mampu memfungsikan karunia secara raksis untuk melayani gereja kini dan nanti," ungkapnya.
Karunia sebagai perbuatan pelayan, sambung Hulman, bukan meneruskan rutinitas saja, tetapi meningkatkan kemampuan kreatif dan inovatif serta up to date. Peringatan ini merujuk kepada dua kemungkinan. Pertama, kesarjanaan bukan menjadi alasan untuk memilih tempat pelayanan, seolah-olah hanya di tempat pelayanan tertentu, karunia itu dapat bertumbuh dan berbuah. Kedua, kesarjanaan bukan menjadi alat untuk menentukan posisi jabatan masa mendatang. Meskipun harus diakui bahwa ada yang masih melihat gelar sebagai syarat kelayakan menduduki jabatan gerejawi. "Agar itu harus lah diletakkan pada urutan paling belakang," ujar Hulman.
Wisudawan terbaik, Vinance Sihombing STh dalam sambutannya, memanjatkan puji dan syukur atas karunia yang diberikan Tuhan kepada para wisudawan dan wisudawati. "Kami sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah menolong dan memampukan kami selama lima tahun menempuh pendidikan di STT HKBP. Banyak sekali hal yang terjadi, yang menyenangkan hati hingga yang mendukakan hati. Seperti, kehilangan orang orang yang kami kasihi. Namun hari ini, itu telah terlewati, bukan karena kuat kami, nama Tuhan lah yang telah memampukan kami," kata Vinance.
Disadarinya, mereka tidak bisa mencapai titik ini, tanpa bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, Vinance mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu mereka melewati lika-liku kehidupan, sebagai mahasiswa di kampus STT HKBP Pematangsiantar.
"Kepada ketua dan civitas akademika STT HKBP, bapak ibu asrama, staf dan pegawai serta semua orang yang terlibat dalam mempersiapkan kami menjadi sarjana teologi, sekaligus pelayan di persemaian ini. Terimakasih atas dedikasi, ilmu dan pelayanan yang kami dapatkan selama menjadi mahasiswa. Semoga, segala sesuatu yang bapak ibu berikan selama ini, dapat kami terapkan dalam kehidupan dan pelayanan yang telah menanti kami pasca wisuda ini," tandasnya.
"Kami juga memohon maaf atas setiap kekurangan dan kesalahan kami. Terimakasih juga kepada gereja gereja yang telah memberangkatkan kami. Terimakasih atas setiap pengorbanan dan dukungan yang diberikan demi kelancaran studi kami. Wisuda ini bukanlah akhir dari prestasi dan pencapaian yang bisa kami gapai," tutupnya.
Sebelum ditutup dengan doa, acara diwarnai dengan mengucapkan janji Sarjana oleh wisudawan wisudawati. Kemudian penyampaian kata-kata sambutan dari Ketua Panitia Pdt Mixon Simarmata MTh, mewakili orang tua wisudawan, Ketua Pengurus IAS, Pdt Dr May Sandi Hutapea, mewakili pemerintah, Bupati Toba diwakili Staf Ahli Pendidikan, serta bimbingan pastoral dari Ephorus HKBP Pdr Dr Robinson Butarbutar. (D8/c)