Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir di Bilah Hilir Labuhanbatu

Negerilama (SIB)

Ratusan rumah warga di Desa Negerilama Seberang, Desa Kampung Bilah, Kelurahan Negeri Baru dan Kelurahan Negerilama di Kecamatan Bilahilir Kabupaten Labuhanbatu terendam banjir, ketinggian air mencapai 1 meter.

Kehadiran banjir itu dipicu tingginya curah hujan di hulu bertemu dengan air pasang sehingga debit air Sei Bilah bertambah dari biasanya.

Kepala Desa Negerilama Seberang,Suparno ketika dihubungi melalui selularnya, Kamis (31/8/2023) siang mengatakan, rumah warganya 90 persen sudah terendam banjir. Bahkan akses menuju Dusun Sidorejo I dan Dusun Sidorejo II pun terputus, dimana ketinggian air mencapai 1 meter. Saat ini lanjutnya, akses satu-satunya adalah melintasi benteng perusahaan PT, Socfindo tetangganya itu. “Askses darat terputus,Pak,” katanya.

Kepala Desa Kampung Bilah, Beni Ismail ketika dihubungi melalui selularnya mengatakan, ketinggian air mencapai 80 sentimeter dan sudah masuk ke rumah warga. Hal itu terjadi di Dusun Blok V, Dusun Pekan Bilah, Dusun Pinang Sebatang dan Dusun Tolok. “Ketinggian air 80 sentimeter, sudah masuk ke rumah,” ungkap Beni.

Hal yang sama juga terjadi dan diungkapkan Lurah Negerilama, Syarifuddin Nasution, akrab disapa Ulong kepada wartawan melalui selularnya, dimana 9 lingkungan yang ada direndam banjir. “Paling parah di lingkungan Kampung Jati Pulo Brayan, Lingkungan Titi Panjang Hilir dan Hulu serta Lingkungan Negerilama Kota/Kampung Tempel,” jelas Ulong.

Hal senada juga diungkapkan Lurah Negeri Baru Slamat Sutikno,SE melalui Sekretaris Syamsul Choir ketika dihubungi melalui selularnya. Disebutkan ada 3 lingkungan yang sudah terendam banjir masing-masing lingkungan Alfazar, Lingkungan Bangunsari 1, Lingkungan Sei Abal Makmur. “Banjir yang dalam di Alfazar, Pak,” ungkap Syamsul mengakhiri.

Selain itu, Kepala Desa Sennah Kecamatan Pangkatan, Horas Lumban Gaol kepada wartawan mengatakan, sekira 350 kepala keluarga (KK) warganya terdampak banjir terutama di Dusun Sonnah, Dusun Bomban Bidang dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. “Aktivitas warga berhenti mencari nafkah, ini yang buat bingung,Pak,” ujarnya. (E/18/r)