Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting menerima pengaduan masyarakat Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara terkait rusaknya Bendungan Cinta Maju di Sungai Dalu-dalu desa mereka, yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan alias terancam jebol dan "menerjang" pemukiman warga serta menenggelamkan areal persawahan masyarakat.
"Kita tadi menerima pengaduan masyarakat, terkait Bendungan Cinta Maju di Batubara yang sudah lama mengalami kerusakan di sejumlah titik, sehingga bendungan itu terancam jebol dan membanjiri pemukiman warga dan areal persawahan," ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Jumat (25/8) di DPRD Sumut.
Setelah menerima laporan masyarakat tersebut, Baskami langsung menelepon Kadis PUPR Sumut sembari mendesak untuk segera dilakukan perbaikan, jangan sampai penduduk sekitar jadi korban banjir dari "terjangan" Bendungan Cinta Maju.
Baskami menerima informasi dari Pemprov Sumut, bahwa saat ini sudah dimulai pekerjaan perbaikan proyek bendungan dimaksud, sehingga besar harapannya, agar pembangunannya digenjot secara maksimal, karena saat ini musim penghujan, bendungan sangat rawan jebol.
"Fungsi bendungan selain mengantisipasi kenaikan debit air maupun banjir, juga mengalirkan air di kawasan persawahan milik warga di Kecamatan Air Putih," jelas Baskami sembari menegaskan, aspirasi keluhan masyarakat telah direalisasikan oleh Pemprov Sumut dan perbaikannya mulai dilakukan.
Namun demikian, Baskami tetap meminta Pemprov Sumut Cq Dinas PUPR Sumut untuk gerak-cepat melakukan perbaikan, guna menghindari ancaman banjir ke pemukiman penduduk dan areal persawahan.
Sementara itu, Camat Air Putih, Muliadi mengharapkan pengerjaan bendungan itu selesai tepat waktu, karena masyarakat telah lama menunggu perbaikannya sekaligus terhindarnya masyarakat dari kepungan banjir.
Menurut Muliadi, dari penelusurannya di lapangan, kerusakan terparah Bendungan Cinta Maju terdapat di dua titik dan saat ini pengerjaannya telah dilakukan oleh Pemprov Sumut melalui belanja tidak terduga yang bersumber dari APBD Sumut 2023.
Muliadi mengungkapkan, kenaikan debit air di musim penghujan dan air kiriman dari kawasan Parapat dikhawatirkan dapat membebani bendungan, jika tak rampung dalam waktu dekat.
"Kami khawatir bendungan ini jebol sehingga banjir dan luapan air ke pemukiman serta sawah penduduk," ujarnya sembari berharap kepada Pemprov Sumut dan DPRD Sumut terus memantau progres pekerjaan proyek, agar bisa selesai tepat waktu.(A4/c).