Simalungun (SIB)
Nasib jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan, Kecamatan Bandar saat ini sangat memprihatinkan, berpuluh tahun tanpa ada perbaikan dan perawatan.
Jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan yang kini berusia lebih kurang 39 tahun tepatnya dibangun pada tahun 1984 yang lalu, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Besi-besi jembatan, baut pengikat banyak yang sudah hilang, sangat mengurangi kekuatan jembatan.
Selain getaran yang sangat terasa saat melintas di jembatan, badan jalan jembatan juga terlihat dihiasi lubang-lubang besar yang siap mengintai pengendara dan badan jalan juga semakin menyempit. Sementara, pemandangan kemacetan kendaraan dan kebisingan sudah menjadi hal biasa terjadi, karena banyaknya kendaraan yang menumpuk di jembatan, akibat badan jalan menyempit.
Wahid (67) salah satu warga Perdagangan, Minggu (5/3) mengatakan, ia sangat prihatin melihat kondisi jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan saat ini. "Sebenarnya, jembatan Sungai Bahbolon dahulu pernah sangat dibanggakan oleh warga Perdagangan, sebab di sekitar Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar tidak ada jemabatan semegah dan sepanjang jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan, mungkin sampai saat ini," ucapnya.
Berikut, warga Perdagangan lainnya, Roni (37) mengatakan, saat melintasi jembatan, dirinya merasa was-was, karena merasakan adanya getaran dan banyaknya lubang sehingga membuat kita harus ekstra hati-hati saat melintas. " Tak jarang sering terjadi keributan antar pengendara saat melintas di jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan, karena saling berselisih akibat mengelakkan lubang," ucapnya.
Dengan ini, Wahid dan Roni berharap, kepada pemerintah yang terkait memperhatikan Jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan untuk segera dilakukan perbaikan. Perlu diketahui, Jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan merupakan akses utama menghubungkan antara Kabupaten Batubara dan Kabupaten Simalungun, ujar mereka. (D6/a)
