Pematangsiantar (SIB)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar Teuku Munandar, mengharapkan masyarakat berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Serta jangan mudah panik, bila mendengar suatu isu mengenai ketersediaan stok pangan.
Hal tersebut diungkapkannya kepada SIB, Senin (20/2) melalui telepon seluler, menanggapi terjadinya lonjakan harga aneka kebutuhan pangan, seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya, yang terjadi dalam beberapa minggu ini, serta ketakutan masyarakat sebagai dampak ancaman krisis pangan.
Bank Indonesia Pematangsiantar yang menjadi bagian dari Tim Pemantau Inflasi Daerah, (TPID) di wilayah kerja KPwBI Pematangsiantar yang meliputi delapan kota dan kabupaten seperti Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara, melakukan pemantauan perkembangan harga pangan di pasar-pasar setiap harinya. Sehingga apabila ada komoditas yang mengalami kenaikan dapat segera diidentifikasi penyebabnya dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan.
Selain itu melakukan operasi pasar dibeberapa titik setiap bulannya. "Dari pantauan kami, pasar murah ini berdampak positif terhadap perkembangan harga pangan," ujarnya. Koordinasi TPID secara intens, baik melalui rapat maupun WA grup. Direncanakan akan diadakan High Level Meeting TPID Pematangsiantar yang akan dipimpin oleh Wali Kota Pematangsiantar, guna membahas strategi pengendalian inflasi, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, statemen positif pimpinan daerah dan stakeholder terkait, dalam rangka mengelola ekspektasi masyarakat, seperti penyertaan mengenai ketersediaan stok pangan, sehingga dapat meredam kemungkinan terjadinya panic buying oleh masyarakat. Menghimbau untuk belanja bijak oleh berbagai stakeholder termasuk Bank Indonesia melalui media massa maupun diberbagai kegiatan. Implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Pematangsiantar dengan Simalungun, untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan. Selain itu, akan dilakukan penjajakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) kota Pematangsiantar dengan daerah pemasok lainnya. Juga meminta masyarakat apabila ada pekarangan di rumah, hendaknya dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang saat dikonsumsi, sehingga dapat membantu kebutuhan pangan, seperti sayuran.
"Dan satu lagi, hindarilah perbuatan mubazir atau membuang makanan, sehingga tidak menyebabkan banyaknya sampah makanan. Saat memasak dan menuangkan makanan di piring agar seperlunya, sesuai dengan yang akan dimakan," harapnya. (D3/a)