Medan (SIB)
Wakil Ketua Pengurus Pusat (PP) Gereja Pentakosta (GP), Pdt Edgar Siburian SE MTh di Medan, Kamis (16/2) mengatakan, keluarga besar gereja yang dirintis dan dikembangkan Pdt Ev Lukas Siburian mendukung pemodernan wajah Medan. Tetapi, harapnya, tetap berunsur religius dan etnik sebagai kota modern tempat berkumpulnya seluruh agama dan kepercayaan serta ragam etnik. “GP itu gereja nasionalis yang mendukung langkah dan terobosan yang dilakukan Wali Kota Bobby Nasution. Terasa sekali perubahan ibu kota Sumut ini dalam waktu tiga tahun. Harapannya, pemodernan itu melibatkan usur religi dan etnik,” ujarnya sekembali dari Rapat Pimpinaan Nasional (Rapimnas) GP, Minggu - Rabu (12 - 15/2) di Rogate Beach Hotel Samosir.
Ia mengatakan, di wilayah Medan bagian utara, GP sangat dinamis dalam pertumbuhan bersama jemaat dan warga ragam agama dan kepercayaan.”GP memiliki institusi pendidikan yang tak Kristen sentris tapi berwarna Indonesia. Itulah alasan pendukungan GP pada langkah brilian Wali Kota Medan,” tegasnya.
Dengan merangkum seluruh unsur religi, tambahnya, terjadi saling pemahaman dan pengertian antar umat dan antar agama. “Jika itu terjadi alami, mungkin tak ada lagi pemikiran eksklusif tentang agama. Semua mencari dan inklusif,” tambahnya.
Ia menyesalkan masih adanya penolakan menjalankan ibadah bagi warga di wilayah utara ibu kota Sumut. “Usulan GP, selalulah berkomunikasi antar umat beragama. Jangan ada yang merasa mayoritas dominan karena dapat menimbulkan tirani minoritas.
Sebab beragama untuk maksud menebalkan iman kepercayaan, bukan salaing ‘akuisisi’. Itulah ajaran Kristen yang GP jalani dan kembangkan,” tambahnya.
Rapimnas dipimpin Pdt Edgar Siburian didampingi Sekjen PPGP Pdt J Simanjuntak STh, Ketua Dewan Pertimbangan Gereja Pentakosta Pdt RD Siburian SE, Sekretaris Pbs Edwin Siburian SE Ak serta utusan pimpinan daerah dari seluruh Nusantara yang turut hadir Ketua Umum PWGP Pdt EM Aritonang STh. (R10/c)