Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Drs Baskami Ginting mengajak segenap Kader Pemuda Merga Silima (PMS) Tebingtinggi agar menghindari paham premanisme dalam menjalankan roda organisasinya.
"PMS bukan organisasi yang mengacu paham dan perilaku premanisme, tapi organisasi yang bersifat serikat tolong menolong (STM)," ujar Baskami Ginting, Rabu (8/2) ketika menerima audiensi DPD PMS Tebingtinggi dan Panitia Pesta Budaya Gendang Guro-guro Aron sekaligus Pelantikan Pengurus Merga Silima Kota Tebingtinggi.
Lebih lanjut Ketua DPRD Sumut menjelaskan, awalnya PMS dibentuk tahun 1985 lantaran kerap terjadi gesekan atau perselisihan antar pemuda Suku Karo di terminal Kota Medan karena berbagai penyebab.
“Melihat situasi tersebut, muncullah ide dari sejumlah tokoh pemuda Karo di masa itu untuk menyatukan mereka di dalam suatu wadah, wadah agar tidak ada lagi sengketa. Itulah, awal terbentuknya PMS," ucapnya.
Baskami menyebut, di masa sekarang ini, Kader PMS juga diminta untuk menjauhi segala perilaku-perilaku negatif di tengah masyarakat, terlebih kejahatan narkotika. Sebab, akunya, apabila sudah terkena sengat narkoba, maka generasi penerus bangsa yang bernaung di tubuh PMS secara perlahan akan mandul alias tidak produktif.
"PMS bisa dikatakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Karo. Jadi, mari sama-sama kita jaga nama baik Suku Karo dan terus memberikan kontribusi yang terbaik bagi Indonesia," katanya.
Di bagian lain, Baskami juga mengaku siap mendukung penuh kegiatan Pesta Budaya Gendang Guro-guro Aron dan Pelantikan Pengurus Merga Silima Tebingtinggi, pada 11 Februari mendatang.[br]
"Jika tidak ada halangan, saya akan hadir di acara tersebut. Karo Berbudaya, Karo Jaya," pungkasnya.
Sementara, Ketua DPD PMS Tebingtinggi Fredi Ricardo Syahputra Sembiring didampingi para pengurus dan panitia penyelenggara menyampaikan terimakasih sekaligus apresiasi kepada Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting atas dukungannya terhadap kegiatan dimaksud.
Di kesempatan itu, Fredi pun memaparkan program-program PMS Tebingtinggi, khususnya yang terkait dengan bidang sosial dan pelestarian adat budaya Suku Karo.
"Mengingat, PMS Tebingtinggi masih baru berdiri di Kota Lemang. Karenanya, kami lebih memfokuskan kegiatan PMS melalui program di bidang sosial dan budaya," bebernya. (C4/a)