Nias Barat (SIB)
Pembangunan Trotoar di Ibukota Kabupaten Nias Barat tahun anggaran 2022 yang bersumber dari dana APBD Nias Barat, menuai kritik sejumlah pihak, karena di sejumlah titik terlihat retak dan patah.
Ketua LSM KPK RI Peringatan Gulo menyebutkan pembangunan trotoar ini terkesan asal jadi dan penuh dengan tambal sulam, hal ini di sampaikan kepada SIB di Kabupaten Nias Barat, Selasa (27/12).
Pembangunan trotoar yang dikerjakan CV KU dengan pagu anggaran 13.418.660.000 (Tiga Belas Milyar Empat Ratus Delapan Belas Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah).
"Pembangunan trotoar ini terkesan asal jadi dan banyak kejanggalan dalam proses pengerjaan karena banyak yang retak dan yang patah, kita patut curiga," katanya.
"Gulo yakin saat direncanakan bukan pengerjaan tambal sulam, pekerjaan banyak yang retak dan untuk menutupi retak-retak dan patah pada trotoar banyak terdapat sistem tamba”, katanya.
Menurutnya, pembangunan ini kuat dugaan mark up, serta tidak sesuai dengan perencanaan, dalam hal ini pihaknya mempertanyakan kinerja dari direksi dan konsultan pengawasan.
“Kita berharap kepada pejabat pembuat Komitmen (PPK) untuk tidak terjebak dan tetap waspada untuk penilaian pembangunan ini, kalau perlu kita sarankan supaya PPK, melakukan tunda pembayaran pada pekerjaan trotoar," tegas Ketua LSM KPK RI itu.
Sementara konsultan pengawas Tataso Daeli, melalui telepon selulernya membenarkan di sejumlah titik pembangun trotoar ada yang patah dan retak, namun pihaknya sudah mengingatkan rekanan untuk melakukan perbaikan dengan cara membobol dan menambal yang sudah retak dan patah, bahkan rekanan sudah setuju untuk diperbaiki," jelasnya.
Pembangunan trotoar terjadi pecah-pecah karena pengecoran dilakukan di bawah terik matahari dan cuaca yang ekstrim, untuk bahan material dilakukan pengetesan pengujian beton melalui laboratorium, saat ini progres pekerjaan pembangunan trotoar sudah mencapai 85 persen. (YH/c)
