Sabtu, 19 April 2025
Peringatan Hari Guru, Antonius Tumanggor:

Murid Sekarang Bisa Pintar Karena Tentor Bimbel, PTN Favorit Didominasi Anak Orang Kaya

* Loyalitas Mengajar Guru Harus Kembali Seperti Tahun 80-an
Redaksi - Jumat, 25 November 2022 11:14 WIB
356 view
Murid Sekarang Bisa Pintar Karena Tentor Bimbel, PTN Favorit Didominasi Anak Orang Kaya
Foto: Ist/harianSIB.com
Antonius Tumanggor
Medan (SIB)
Hari Guru Nasional diperingati hari ini, Jumat (25/11). Semua orang yang pernah sekolah pasti mengenang gurunya.

“Kita patut menhormati jasa-jasa para guru kita yang telah mendidik mulai taman kanak-kanak (TK), SD, SMP dan SLTA. Di empat jenjang pendidikan inilah para murid bergelut menimba ilmu dan menjadi penentu apakah putra-putri bangsa mampu secara ilmu pengetahuan melanjut ke perguruan tinggi. Karena tidak mudah mengajarkan huruf, berhitung dan budi pekerti. Sehingga semua bisa kita lalui, sampai sekarang banyak yang berhasil, tentu tidak lepas dari jasa para guru,” kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Medan Antonius Devolis Tumanggor S.Sos kepada wartawan, Kamis (2/11) terkait peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022.

Pada peringatan Hari Guru tahun 2022 ini, dia mau memberi masukan kepada para pejuang pendidikan ini agar citra guru kembali pada awal kemedekaan sampai tahun 1990-an.

Waktu itu, guru benar-benar mengajar dengan sepenuh hati dan jiwanya.

Tujuannya bagaimana semua anak didik yang diajarnya benar-benar mengerti mata pelajaran tersebut. Seluruh kemampuan guru untuk mengajar mereka curahkan sampai para murid benar-benar faham.

Jika dibandingkan sekarang kata anggota Komisi 4 ini, guru sekarang kebanyakan hanya memberi materi sebatas garis-garis besar. Ilmu guru yang kaya akan dituangkan lebih lanjut di kelas bimbingan belajar (Bimbel).

Maka tidak heran, anak sekolah zaman sekarang, setelah pulang sekolah langsung Bimbel sampai di rumah sudah malam.

“Sekarang ini, Bimbel menjamur, semua mengaku terbaik. Siswanya pun banyak, masih berseragam sekolah, mulai SD sampai SMA sudah Bimbel. Dahulu tidak ada Bimbel, kalaupun tamat SMA sederajat, kalau mau ikut masuk perguruan tinggi negeri barulah Bimbel, itu pun hanya 2 bulan untuk mempertajam pengetahuan dan tahu cara mengerjakan soal paling singkat. Murid sekarang pintar-pintar bukan karena pengajaran dari guru sekolahnya, tapi dari tentor Bimbelnya,” terangnya.

Itu makanya kata Antonius, hanya anak-anak ekonomi menengah ke atas yang lulus ke perguruan tinggi negeri favorit, seperti ITB, UI, UGM dan IPB.

Karena, hanya anak-anak orang mampu lah yang bisa Bimbel secara reguler yang biaya Bimbelnya sampai mencapai 50 juta setahun. Anak-anak orang kurang mampu kalah bersaing menjangkau perguruan tinggi negeri, mereka tidak mampu ikut Bimbel.

Untuk itu, dia sangat berharap citra mengajar para guru dikembalikan seperti semula.

Apalagi para guru sekarang ada yang dapat dana sertifikasi guru jika jam belajarnya banyak. Jika dibanding guru di era Orde Baru tanpa ada gaji tambahan tapi sangat loyal mengajar.

Pengabdian itulah yang diharapkan Antonius hendaknya dijunjung tinggi para guru sekarang.

“Kepada pemerintah juga kita harapkan kesejahteraan guru lebih ditingkatkan, terlebih mereka yang PNS supaya mereka juga mendapat Tambahan Perbaikan Penghasilan (TPP). Karena semua PNS non guru mendapat TPP.

Meski guru sudah mendapat dana sertifikasi, hendaknya TPP juga mereka dapat, karena tugas sebagai pendidik cukup berat, menyita waktu yang banyak juga memeras pikiran.

Pemerintah juga harus meniadakan hukuman bagi guru yang memukul muridnya. Karena, salah satu faktor murid zaman dahulu adalah segan kepada guru, jika ketahuan sama orang tua dipukul guru di sekolah, malah orangtua menambah pukulan tersebut.

Kalau sekarang, murid dipukul, orang tua langsung melapor ke polisi, mungkin itu salah satu faktor kenapa para guru enggan mengajar serius. Selamat hari guru, hormat saya kepada guru,” tuturnya. (A8/f)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru