Pamatang Sidamanik (SIB)
Memanfaatkan lahan 1 rante, petani di Dusun Baharen Nagori Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun berhasil mengembangkan budidaya bawang merah.
Rico didampingi istrinya Eva saat ditemui SIB, Rabu (23/11) mengaku senang dengan hasil yang didapat dengan mengembangkan budidaya bawang merah.
Menurutnya, dengan menanam bawang merah di lahan yang kosong dan tidak sampai 1 rante, dirinya sudah panen perdana dengan hasil mencapai 350-400 kilogram.
Diakui Rico, awalnya hanya ingin mencoba tantangan baru. Kalau sebelumnya selalu fokus dengan kopi, kini mulai mencoba budidaya bawang merah, katanya.
Selain untuk menambah pendapatan dan memenuhi ketahanan pangan, ia mengaku ingin mengajak seluruh petani memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam.
"Tidak harus lahan yang luas agar mendapatkan hasil yang baik, tetapi lahan yang kecil saja mampu menghasilkan yang tidak mengecewakan," sambungnya.
Rico menceritakan, dengan lahan kosong di sekitar rumahnya, dia memulai menanam bibit bawang merah varietas batu ijo bali seharga Rp 16.000 per kilogram. [br]
Kemudian, karena memang bulan November musim hujan, mau tidak mau sehari sekali kita lakukan penyemprotan. Dan untuk perawatan, awalnya kompos dasar, kedua dan ketiga baru pupuk kimia.
Ditambahkannya, untuk lahan seluas 1 rante itu bibitnya bisa mencapai 80-90 kilogram. Namun karena tidak sampai 1 rante kita tanam bawang, cukup 48 kilogram saja, katanya sembari menunggu untuk panen selama 70 hari.
Rico mengajak agar seluruh petani memanfaatkan lahan kosong untuk menambahkan pendapatan. "Apalagi saat ini kita tahu bahwa pemerintah sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan stok ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Dia juga berharap agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah peduli dan tanggap atas keluhan masyarakat, khususnya para petani yang juga berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan stok ketahanan pangan nasional. (D10/a)