Medan (SIB)
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara (Sumut) memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 di Medan, Rabu (16/11).
Kegiatan dihadiri Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Raja Juli Antoni, Ketua DPW PSI Sumut HM Nezar Djoeli, sejumlah anggota DPRD Medan dari PSI, Ketua - Sekretaris - Bendahara (KSB) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PSI Se-Sumut dan para perwakilan partai politik (parpol) lainnya.
HM Nezar Djoeli menyebutkan, PSI memasuki usia matang dalam berpolitik. Ia menceritakan, PSI tercipta karena apatisme masyarakat yang menganggap politik adalah hal tabu yang tidak baik.
“PSI adalah partai pendukung utama Joko Widodo.Sekarang, PSI usul agar Presiden mempertegas koalisi untuk pemerintahan yang kuat dan benar-benar melayani rakyat. Reshuffle saja teman koalisi yang menjadi duri dalam daging,” usulnya.
Ia terang-terangan mengarahkan ucapannya pada parpol yang dinilainya terlalu tergesa-gesa dan dinilai sembarangan mendeklarasikan bakal calon presiden.
“Masih bakal calon, tapi dikatakan calon. Itu artinya tergesa-gesa. Apalagi ada narasi yang menyebut sebagai antitesis Joko Widodo... itu namanya sembarangan,” tegasnya.
HM Nezar Djoeli memastikan, permintaan tersebut sebagai bukti bahwa PSI mendukung penuh Joko Widodo dalam pemerintahannya.
“Kan PSI yang didirikan para tokoh visioner untuk menghempang keapatisan masyarakat itu. Hadirlah partai milenial yang bergerak untuk memperbaiki kondisi republik ini yang sedang tidak baik-baik saja,” katanya.
“Walupun belum ada kursi di parlemen, tapi presiden sudah mempercayai kader PSI menjadi salah satu Wakil Menteri,” tegas Nezar.
Sekretaris Dewan Pembina DPP PSI, Raja Juli Antoni. menceritakan kilas balik perjalanan pembentukan PSI sebagai partai politik baru dengan ide besar untuk mengubah konotasi negatif masyarakat dari partai politik dan politisi.
“Konotasi negatif di masyarakat bahwa politik itu tipu-tipu, munafik, tidak berkomitmen dan lainnya, padahal politisi itu profesi yang mulia. Karena dalam sistem demokrasi yang kita percayai, partai politik adalah jantung dan urat nadi demokrasi sendiri. Tidak ada demokrasi tanpa parpol,” kata pria yang menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria Tara Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tersebut.
Ia meminta, kader dan pengurus PSI di Sumut memelihara dan merawat keoptimisan dan memercayai PSI sebagai saluran politik.
“PSI tak berjanji tapi sudah membuktikan pelayanan masyarkat. PSI tetap akan menunaikan janji-janji politiknya. Hal ini harus menjadi catatan partai politik sebelum mengusung seorang calon kepala daerah maupun presiden.”[br]
Ia berterima kasih kepada 2,7 Juta orang yang pada 2019 memilih PSI, meski belum mampu membuat PSI mendapat kursi di Senayan.
“2,7 juta orang itu bukan nilai yang sedikit. “Ke depan, di 2024, warga diharap tetap bersama untuk memilih PSI karena yakin PSI akan konsisten memperjuangkan masayrakat. Karenanya tahun 2024, PSI akan hadir di Senayan,” tegasnya.
Di kegiatan yang dibatasi untuk massa itu, HM Nezar Djoeli dan ketua-ketua DPC PSI Se-Sumut disaksikan Raja Juli Antoni, menerima pendaftaran caleg untuk Pemilu 2024 diikuti penandatangan pakta integritas.
Perayaan ditandai pemotongan tumpeng dan jamuan pada warga.
Bersamaan dengan itu diaakan bakti sosial, Mulai dari donor darah, operasi bibir sumbing gratis PSI bekerja sama dengan Yayasan Horas Sehat Horas Rajaguguk serta blusukan mendata serta menyerahkan bantuan pada masyarakat yang membutuhkan melalui tim Montes Simanungkalit dan Netty Simanjuntak.
“Sebelum kegiatan, PSI membagikan lebih 100 ribu rice box pada warga di Medan,” urai anggota DPRD Medan Renvile Napitupullu didampingi Ketua PSI Medan Selayang Deddy Maurizt Simanjuntak. (R10/f)
