Petugas gabungan yang diturunkan dalam pengamanan Okupasi PTPN III di areal Afdeling IV, Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari tetap mengedepankan negosiasi humanis.
Dalam pengamanan kali ini, polisi wanita (Polwan) Polres Pematangsiantar dikedepankan untuk melakukan negoisasi secara humanis yang berlangsung selama lima hari.
"Negosiasi humanis kita lakukan untuk menghindari benturan dengan masyarakat. Alhasil pengamanan okupasi berjalan tertib," ujar Kapolres Pematangsiantar, AKBP Fernando melalui Kasi Humas Polres Pematangsiantar, AKP Rusdi saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (23/10/2022).
Ia menjelaskan, petugas gabungan diturunkan untuk pengamanan Okupasi PTPN III itu yakni dari Polres Pematangsiantar sebanyak 250 personel, 54 personel BKO Satbrimobda Sumut, 10 personel BKO Polwan Polres Simalungun, 120 personel Kodim 0207/Simalungun, 20 personel Denpom I/1 Pematangsiantar, 25 personel Satpol PP Pematangsiantar, 7 personil Kowad dan 320 personel Satpam PTPN III.
Menurutnya, pengamanan itu dilakukan karena PTPN III melakukan penanaman sawit kembali di areal perkebunan yang sebelumnya telah dikuasai masyarakat sekitar puluhan tahun.
"Lahan perkebunan yang hampir puluhan tahun dikuasai masyarakat, sekarang mau ditanami mereka (pihak perkebunan), sehingga diminta pengamanan okupasi mencegah benturan dan hal tidak diinginkan," tutur Rusdi.
Sebelumnya, berbagai penolakan beberapa kalangan masyarakat (penggarap) selama pelaksanaan okupasi lahan perkebunan milik PTPN III itu terjadi.
Namun berkat negosiasi polisi wanita dengan petugas lainnya, pengamanan okupasi sejak dimulai, Selasa-Sabtu (18-22/10/2022), akhirnya berjalan aman dan tertib. (*)
