Medan (SIB)
Ketua Komisi C DPRD Sumut Poaradda Nababan mengaku heran melihat kinerja PT Pertamina Regional Sumbagut yang belum bisa menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan Bio Solar pasca kenaikan harga BBM bersubsidi.
Di sejumlah SPBU masih kerap ditemukan kekosongan kedua jenis BBM bersubsidi tersebut.
"Seharusnya PT Pertamina sudah bisa memenuhi dan menjamin pasokan BBM agar tidak ada lagi keluhan masyarakat setelah kenaikan harga BBM. Tapi faktanya, kerap kita temukan di sejumlah SPBU terpampang pemberitahuan Bio Solar dan Pertalite habis," tegas Poaradda Nababan kepada wartawan, di Medan melalui telepon, Kamis (22/9).
Penegasan itu disampaikan menanggapi pengaduan masyarakat ke lembaga legislatif, terkait masih terjadinya kekosongan BBM bersubsidi di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, sehingga meresahkan masyarakat.
Ditambahkan Poaradda, PT Pertamina seharusnya memetakan persoalan kelangkaan BBM di daerah secara reguler sekaligus mengawasi pasokan di setiap SPBU.
Selain mencegah terjadinya kelangkaan, juga mencegah penyelewengan bahkan penyelundupan BBM.
"Setelah pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Bio Solar, seharusnya PT Pertamina lebih agresif menjamin ketersediaannya, bukan hanya pasokan BBM, tetapi juga harus tiba di SPBU sesuai jarak tempuh waktu di masing-masing daerah," katanya.
Jika terjadi kelangkaan, tambahnya, Pertamina dapat mencari langkah dan solusi. Di beberapa daerah yang belum terjangkau, dapat didistribusikan secara lebih teratur.
Intinya harus ada koordinasi dengan pihak terkait yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumut, agar cepat tanggap dan cepat waktu direspon.
Poaradda menegaskan, persoalan kelangkaan BBM ini jangan lagi membebani atau menghantui masyarakat.
Sudah cukup penderitaan masyarakat, setelah kenaikan harga BBM, jangan lagi dihadapkan dengan kelangkaan, karena BBM ini kebutuhan yang sangat penting.
Ditambahkan politisi vokal ini, Direksi PT Pertamina Asep Wicaksono harus menepati janjinya akan menjamin pasokan BBM, sebab terjadinya antrean panjang dalam pengisian BBM di sejumlah SPBU di Sumut beberapa waktu lalu karena kuota BBM khususnya solar bersubsidi terbatas. (A4/f)
