Rantauprapat (SIB)
Tiga ruang kelas belajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Labuhanbatu sering kebanjiran.
Apalagi saat ini musim hujan, sekolah yang berada di kawasan Jalan Kampungbaru Rantauprapat itu tergenang hingga berjam-jam.
Pihak sekolah mengkhawatirkan kondisi tersebut terhadap daya tahan bangunan 3 ruang belajar yang sering tergenang.
Efek genangan air di kelas 7-E, 7-F dan 7-G tersebut, menyebabkan tiang dengan dinding ketiga ruangan belajar itu sudah retak-retak.
Masalah ini juga mengancam keselamatan peserta didik dan guru pada proses belajar mengajar.
"Kita khawatirkan, karena sering banjir di musim hujan," kata Kepala MTs Negeri 1 Labuhanbatu, Bakaruddin Sitompul, Selasa (13/9) di sekolah tersebut.
Bakaruddin menambahkan, efek banjir juga memaksa anak-anak peserta didik harus diliburkan, karena ruang kelas yang terbatas.
Terkait masalah ini, pihaknya akan melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi dan ketahanan bangunan.
Sebab, dikhawatirkan jika terjadi gempa bumi, kualitas bangunan yang tidak maksimal bisa membahayakan para pelajar.[br]
"Untuk tahap awal, mengatasi banjir akan dibangun selokan baru. Sedangkan untuk dinding akan dibangun tiang penyangga pondasi," katanya.
Tetapi, menurut dia, hal itu bukan solusi utama. Namun perlu dilakukan rehab berat 3 bangunan ruang kelas tersebut agar tidak mengancam jiwa peserta didik.
Untuk rehab berat, sejatinya saat libur sekolah. Namun kendalanya, saat ini anggaran sekolah tidak memadai membangun ruang kelas baru.
"Anggaran berikutnya, kita akan memprioritaskan penyediaan fasilitas-fasilitas utama di sekolah ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Labuhanbatu, DR Safii ketika dihubungi wartawan, akan segera meninjau kondisi ruangan MTsN 1 tersebut. "Akan kita tinjau langsung," katanya. (E5/a)
