Jumat, 14 Februari 2025

PJ Wali Kota Tebingtinggi Sampaikan Isu Strategis Penanganan Banjir pada Sidang II TKPSDA di Medan

Redaksi - Rabu, 07 September 2022 18:12 WIB
227 view
PJ Wali Kota Tebingtinggi Sampaikan Isu Strategis Penanganan Banjir pada Sidang II TKPSDA di Medan
Foto: net
Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi SSos MTP menyampaikan Isu Strategis Penanganan Banjir di Tebingtinggi  di Sidang II Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Belawan, Ular, Pada
Tebingtinggi (SIB)
Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi SSos MTP menyampaikan Isu Strategis Penanganan Banjir di Tebibgtinggi di Sidang II Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang, Senin (5/9), di JW Marriott Hotel Medan.

Pj Wali Kota M Dimiyathi memaparkan berbagai penelitian dan upaya yang telah dilakukan dalam penaggulangan banjir di Tebingtinggi seperti bronjong, tanggul dan bangunan bendungan. Namun hal tersebut belum juga bisa menanggulangi banjir di kota yang terkenal dengan kota lemang itu

"Masalah sebenarnya sedimentasi atau terjadinya pendangkalan sungai. Kalau kita lihat kemarin tim dari TKPSDA juga dari BWS Sumatera II sudah turun langsung menelusuri sungai," kata Dimiyathi.

Lanjut Dimiyathi, hal-hal lain yang menyebabkan banjir Tebingtinggi disebabkan banjir kiriman yang datang dari daerah Simalungun.
"Sederas dan selama apapun hujan di Tebingtinggi, kalau tidak hujan di daerah pegunungan Simalungun, kita tidak pernah banjir, karena air itu sebenarnya mengalir. Jadi oleh karena itu, dua faktor tadi adalah penyebab banjir," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Dimiyathi berharap dilakukannya sodetan Sungai Bahilang sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Kota Tebingtingtinggi.

"Ini sudah ada kajian, di BWS juga sudah ada, namun jika Tebingtinggi dan BWS saja yang bekerja tidak mungkin bisa dilakukan, jika tidak melibatkan pemerintah provinsi, BUMN dan Pemkab Serdangbedagai. Karena Sungai Bahilang ini melintasi Serdangbedagai, Tebingtinggi dan area PTPN," ungkap Dimiyathi.

Sementara itu, terkait Sungai Padang, Dimiyathi menjelaskan belum ada kajian. Padahal menurutnya, Sungai Padang yang paling parah jika terjadi banjir. Luapan dampak banjirnya itu menggenangi 3/4 Tebingtinggi. Parahnya lagi dampak banjir tersebut selalu menimpa daerah inti Kota yang padat penduduk.[br]

Menyahuti paparan Isu Strategis Penanganan Banjir yang disampaikan,Suharsono salah satu Tim TKPSDA menanggapi memang perlu dilakukan sedimentasi yang sangat tinggi dan perbaikan kekuatan tanggul, khususnya pada Sungai Bahilang yang melintasi jantung kota.

"Jadi saya pikir ada perlu perbaikan yaitu sedimentasi yang sangat tinggi, juga perbaikan kekuatan tanggul khususnya di Sungai Bahilang, juga untuk PDAM Tirta Bulian, sangat perlu kekuatan tanggul di tepi Sungai Padang," katanya.

Guna mengatasi permasalahan banjir tersebut, Suharsono juga mengatakan perlunya sinergitas, kerjasama dan kolaborasi antara kedua daerah (Tebingtinggui dan Serdang Bedagai) juga bersama Kabupaten yang di hulu, yakni Simalungun. Sebab menurutnya Tebingtinggi secara administrasi dikelilingi Kabupaten Serdang Bedagai.

"Ini menjadi perhatian besar bagi kita, bagaimana menjadikan satu forum agar mereka semua bisa kerjasama dan sama-sama bekerja untuk mengatasi banjir, bukan hanya di Tebingtinggi, tetapi juga di Kabupaten Serdang Bedagai yang terkena imbasnya," ujar Suharsono.

Hasil dan keputusan diskusi Sidang II TKPSDA Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang ini nantinya akan direkomendasikan ke Kementerian PUPR.

Adapun terkait rencana penanganan banjir di Kota Tebingtinggu adalah, penataan ruang pada kawasan daerah aliran sungai dengan konsep Waterpront City, pembangunan infrastruktur pengendali banjir pada sungai, normalisasi sungai, bpembangunan sodetan Sungai Bahilang menuju Sungai Sigiling, pembangunan kolam retensi dan biopori, penataan drainase perkotaan, serta pembangunan Early Warning System Bencana Banjir. (BR3/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru