Lima ekor harimau Sumatera dilaporkan sering berkeliaran di perkebunan warga Desa Lawe Pinis dan Desa Makmur Jaya Kecamatan Darul Hasanah.
Akibatnya membuat warga resah dan takut, bila hendak bepergian ke kebun, bahkan satwa liar tersebut dikabarkan sempat memangsa ternak warga.
Juridar (50) seorang tokoh masyarakat, yang juga mantan Pengulu Kute ( Kepala Desa) Makmur Jaya kepada harianSIB.com menuturkan, saat ini mereka merasa cemas kalau hendak bepergian ke kebun. Pasalnya ada 5 ekor harimau secara bergantian terlihat di lokasi perkebunan, terutama seekor induk harimau bersama anaknya sering terlihat lalu lalang, bahkan kadang mendekati pemukiman warga.
Selama ini sudah 2 ekor kambing warga Lawe Pinis dimangsa dan tiga ekor anjing warga Makmur Jaya juga dimangsa, terakhir kejadiannya dua Minggu yang lalu, kata Juridar.
Dia berharap, agar persoalan harimau tersebut segera diatasi. "Kasihan kami masyarakat," ujarnya.
Camat Darul Hasanah, Hayadun, membenarkan adanya harimau yang sering berkeliaran di wilayah perkebunan warga.
Kami sudah menerima laporan dari warga beberapa hari lalu, dan kami bersama Muspika sudah turun melakukan pemantauan di dua desa tersebut. [br]
Menindaklanjuti laporan warga, pihaknya sudah melaporkannya ke pihak BKSDA.
"Pihak BKSDA langsung turun ke lokasi, melakukan pengusiran harimau agar jauh dari pemukiman warga, menggunakan mercon," pungkas Camat Hayadun.
Kepala Resort KSDA wilayah 15 Aceh Tenggara dan Gayo Lues, Suherman Pinim kepada harianSIB.com menuturkan, pihaknya sudah menerima laporan terkait harimau tersebut.
Namun karena lokasinya masih dalam kawasan TNGL, kami tidak bisa melakukan tindakan intensif. Kepada Kepala Desa sudah kami jelaskan, terangnya.
Kemudian respon kedua, kami pasang papan himbauan tentang larangan berburu satwa liar.
Kemudian saat kami turun ke lokasi kami berikan Mercon kepada kepala desa dan kami sudah ajarkan trik menggunakannya.(B6).