Medan (SIB)
Ajang W20 atau Women20 Indonesia sudah semestinya diketahui oleh para perempuan, khususnya para ibu.
“Ajang ini sebenarnya yang memperjuangkan aspirasi perempuan dalam banyak hal, termasuk ekonomi. Dan dalam ajang ini para perempuan Indonesia, khususnya Sumut benar-benar mampu menyalurkan aspirasinya, dan kita harapkan ajang W20 mampu menumbuhkan semangat bagi para perempuan untuk turut andil dalam banyak bidang,” ungkap Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin kepada wartawan, Selasa (19/7).
Gunawan menegaskan, perempuan memiliki peranan penting dan vital di tengah masyarakat. Tetapi mayoritas perempuan masih berkutat pada urusan rumah tangga, meskipun belakangan andil perempuan terus meningkat dalam mendukung aktifitas ekonomi.
Bahkan, kata Gun, perempuan sejauh ini telah menghempaskan banyak oligarki usaha merek ternama.
Yang paling terlihat belakangan ini yakni kehadiran perempuan dalam membangun usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuat dominasi perusahaan atau usaha ternama memudar.[br]
Banyak usaha kuliner ternama yang ternyata produknya mampu dibuat oleh para perempuan.
Bisa kita temukan, mulai makanan cepat saji seperti ayam goreng/burger dan sejenisnya, kue tar dan sejenisnya, dimsum dan sejenisnya, kebab, pizza, bakso, sayur masak, minuman boba dan sejenisnya, roti/donut, desert, pakaian, dan masih banyak lagi produk produk buatan para perempuan (emak emak) lainnya.
Produk tersebut yang sebelumnya dikuasai oleh merek ternama dan bermodal besar, saat ini mampu diimbangi dengan produk buatan sendiri para perempuan bahkan dengan kelas home industry.
Ada diversifikasi pendapatan di situ yang semula dikuasai oleh segelintir pemodal, saat ini menyebar hampir merata di semua lapisan masyarakat. Bahkan dengan tawaran harga yang lebih miring namun dengan kualitas yang bersaing.
Jadi kesimpulannya, perempuan pada dasarnya memiliki kesempatan setara dengan laki laki dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.[br]
“Nah ajang W20 ini yang memperjuangkan kesetaraan gender saya harapkan mampu menelurkan ide yang benar-benar bisa dieksekusi di tingkat bawah atau akar rumput,” ungkap Gunawan.
Perempuan di Sumut punya potensi, tapi butuh pendampingan dalam bentuk pembinaan, hingga pembiayaan. Sehingga keterlibatan perempuan dalam segala aspek ekonomi bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Yang tak kalah penting, peran perempuan akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Yang berarti pertumbuhan ekonomi merata, dinikmati semua lapisan masyarakat, dan tidak hanya dikuasai segelintir pengusaha tertentu yang bermodal besar,” imbuhnya. (A1/a)
