Balige (SIB)
Yayasan TB Soposurung kembali menggelar upacara pengukuhan siswa baru SMA Plus itu yang diikuti siswa tiga angkatan sekaligus di Balige, (16/7). Tradisi pengukuhan kali ini sangat berbeda dan diwarnai rasa haru. Pasalnya, Letjen (Purn) DR TB Silalahi yang kondisinya menurun seiring usia uzur, hanya menyaksikan secara virtual sehingga banyak alumni yang hadir meneteskan air mata.
Peristiwa itu sekaligus momen pergantian Ketua Dewan Pengawas Yayasan SMA TB Soposurung dari sang jenderal kepada staf khususnya, Robert Njo, pengusaha nasional kelahiran Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Acara itu dihadiri Bupati Toba Poltak Sitorus, Bupati Taput Nikson Nababan dan Bupati Humbanghasundutan Dosmar Banjarnahor, para pejabat sipil dan militer serta ribuan orangtua siswa plus undangan dan masyarakat sekitar.
Hadir juga Mayjen (Purn) Beni Rimba, dr Indra Wahidin, Tomi Wistan, Johan selaku Ketua Yayasan Sekolah Sutomo, Wasekjen DPP Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jeanne Laksana, Ketua INTI Sumut Jenli beserta pengusaha Tionghoa dari Medan dan Jakarta.
Pengukuhan siswa baru Angkatan XXXI, XXXII dan XIII itu dilakukan sekaligus karena dua tahun pandemi, tradisi itu tertunda. Acara diawali pidato TB Silalahi melalui layar lebar dengan ucapan yang lambat. TB yang usianya mendekati 90 tahun itu mengaku bangga menyaksikan tradisi itu.[br]
Mengawali pidatonya, Robert Njo mengulangi sejarah awal pendirian sekolah itu yang mendidik akademik dan inteligensia sekaligus mental para siswa sesuai prinsip-prinsip yang diajarkan Letjen (Purn) DR TB Silalahi SH yaitu Allegiance - Brotherhood - Gentlemen - Conduct - Pursuit of Glory atau kesetiaan - persaudaraan - kesatria - beradab - meraih kejayaan.
“Selama17 tahun seluruh siswa mengenyam pendidikan akademis maupun pendidikan informal. Segala kebutuhan di asrama mulai makan sampai seragam diberi gratis,” kata Robert Njo.
Cetak 2000 Alumni
Hingga kini, SMA Yayasan TB Soposurung, katanya, telah menghasilkan sedikitnya 2000 lulusan atau alumni, dimulai dari lulusan pertama tahun 1993. Dari 2000 lulusan itu, 1500 orang di antaranya kini bergelar Strata 1 (S1), 250 orang S2 dan 25 orang S3. Sisanya, masih kuliah di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia bahkan luar negeri.
Beberapa alumni yang hadir antara lain Marudut Napitupulu, Batara Siagian, Hiro Pardede, Hendri Silalahi, Jimmy Pardede, Natal Hutabarat, Narita Tobing, Ramses Manalu dan Dani Suparman Romahorbo. Mereka itu menduduki karir bagus di Kantor Kementerian dan Perusahaan BUMN.
IT Del Dipimpin Alumni Yasop
Robert menyebutkan, salah satu alumni yaitu Dr Arnaldo Marulitua Sinaga bahkan dipercaya menjadi Rektor Institut Teknologi Del yang didirikan Jenderal Luhut Binsar Panjaitan. “Berarti Institut Teknologi Del adalah adik kita,” kata kata Robert Njo yang membuat ribuan hadirin bertepuk tangan.
Bupati Toba Poltak Sitorus bertekad agar siswa dari Kabupaten Toba makin banyak yang lolos. Caranya, siswa-siswa SMP rangking 1 - 5 digabung satu kelas untuk diberi tambahan belajar. Semua siswa kita di SMA Plus ini juga dibiayai bekerjasama dengan perusahaan yang ada di Toba. Kami sepakat dengan Bupati Taput, ingin agar anak-anak bona pasogit mendapat pendidikan berkualitas agar menjadi SDM hebat di masa depan,” kata Poltak Sitorus.
Bupati Taput Nikson Nababan dalam pidatonya sependapat dengan metode pendidikan yang diterapkan di SMA Plus Soposurung itu.
Menurutnya, kecerdasan akademis saja tidak cukup, tapi para siswa harus juga menjadi manusia bermoral dan berbudaya, mencintai negaranya agar Indonesia bisa mandiri dan berdikari sesuai tekad Presiden Sukarno.
Tradisi pengukuhan itu ditandai pemakaian baret dan jaket almamater oleh Robert Njo didampingi isteri kepada perwakilan siswa.
Selanjutnya, para siswa menampilkan tarian-tarian lintas etnis hingga atraksi seni bela diri hingga membuat orangtua siswa dan undangan bertepuk tangan. (R8/f)