Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara mengandung nilai-nilai luhur yang harus melekat dan menjadi ciri bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, serta harus mampu tercermin dalam aktivitas kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara Drs H Palit Muda Harahap mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam Dialog Khusus Beranda Nusantara LPP RRI Medan, Rabu (22/6).
Dikatakannya, Pancasila sangat selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Menurutnya, semua sila dalam Pancasila menganjurkan dan mengandung makna kerukunan beragama.
“Jadi kerukunan itu sebetulnya adalah hubungan antar umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian dan saling menghargai kesetaraan pengamalan ajaran agama kita masing-masing,” kata Palit.
Palit mengungkapkan, saat ini pemahaman masyarakat terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat minim sehingga mudah dihasut oleh isu-isu tertentu.[br]
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD Gerakan Pembumian Pancasila Sumatera Utara, Dadang D Pasaribu MSi mengatakan, praktik penerapan nilai-nilai Pancasila wajib diamalkan bukan hanya sekadar pengucapan belaka, khususnya yang menjadi pokok sasaran utama adalah teman-teman muda, pelajar dan remaja milenial.
“Karena milenial kita ini pertahanan terakhir dari bangsa ini. Teman-teman ini perjuangannya berat karena dia diperangi oleh media sosial, diperangi oleh seluruh perangkat teknologi,” jelas Dadang.
Dadang menjelaskan bangsa Indonesia saat ini bergantung kepada kaum muda. Namun menurutnya, bila remaja tidak mampu mengamalkan dan mengimplementasikan makna dari butir-butir Pancasila, maka Indonesia berisiko kehilangan generasi penerus.
Dalam kesempatan itu, salah seorang pendengar yang hadir, Regi, bertanya mengenai bagaimana agar Pancasila dapat membentengi kaum muda dari budaya luar yang saat ini mudah sekali masuk melalui media sosial. Menanggapi hal itu, narasumber Palit mengatakan, dengan mengamalkan dan bertindak yang didasari pada nilai Pancasila, maka dengan sendirinya diri akan terbentengi dari pengaruh buruk.[br]
Sementara, Duta Pancasila Sumut 2021, Ardelia Mutia Zahwa, dalam dialog tersebut mengatakan kaum muda masa kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan media sosial sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya dalam mengajak generasi milenial menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
“Contoh-contoh yang bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari. Patuh terhadap orangtua dan guru, beribadah, bersikap jujur, bersikap teladan dan santun terhadap semua orang,” kata Ardelia.
Sementara itu Aisyah, dari SMK Laksamana Martadinata bertanya mengenai bagaimana caranya menjadi Duta Pancasila.
Kemudian narasumber Ardelia menjawab, untuk bisa menjadi Duta Pancasila harus melalui beberapa tahapan-tahapan agar terpilih sebagai Paskibraka mewakili Sumut, maka dengan begitu secara otomatis akan dinobatkan menjadi Duta Pancasila.
Sebagai negara yang menjalankan paham demokrasi Pancasila, moral menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, sepatutnya Indonesia lebih maksimal menanamkan pendidikan moral dan pendidikan Pancasila dalam kehidupan remaja Indonesia sebagai calon penerus bangsa. (A2/rel/a)