Realisasi pembangunan infrastruktur Jalan Tol Kuala Namu (Medan)-Tebingtinggi-Kuala Tanjung (Batubara)-Parapat (Danau Toba) sudah lama ditunggu-tunggu, merupakan dambaan masyarakat di KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Danau Toba.
Pengamat Perencana Pembangunan Wilayah, Robert Tua Siregar PhD, Rabu (15/6) menjelaskan, manfaat pembangunan infrastruktur jalan sangat besar terhadap perkembangan usaha dan pertumbuhan ekonomi yang muaranya meningkatnya kesejahteraan rakyat.
Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Kuala Namu-Tebingtinggi-Parapat akan mempermudah konektivitas ke KSPN Danau Toba, sehingga mendorong pertumbuhan usaha dan bisnis pariwisata semakin meningkat.
Meningkatnya bisnis pariwisata selalu ditandai dengan bertambah banyaknya pengunjung dari wisatawan domestik maupun manca negara.
Hal itu akan merangsang pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara semakin meningkat.[br]
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) Kementerian PURR dan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) PT Hutama Marga Waskita dikatakan, ruas Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat terdiri dari 6 seksi sepanjang 143,25 Km, progres pembangunan sudah mencapai 64,12 persen.
Pembangunan Jalan Tol tersebut mendapat dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat adalah untuk meningkatkan tingkat kelayakan investasinya.
Dukungan tersebut seperti pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada seksi 5 dan 6, yang saat ini dalam tahap pembebasan tanah.
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat dilengkapi dengan 6 titik simpang susun, letaknya ada di Indrapura, Tebingtinggi, Serbelawan, Simpang Suzun Raya, Seribudolok dan Parapat.
Hal ini dikatakan dapat menjadi penyangga perkembangan pembangunan lintas sektor di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara.
Perkembangan dan kemajuan pembangunan tersebut akan merangsang minat para pengusaha menanam investasinya di Pantai Barat Sumut, sekaligus mendongkrak laju pertumbuhan bisnis pariwisata di Kawasan Danau Toba. (BR4/f)