Jumat, 14 Maret 2025

DPRD SU: Naiknya Harga Cabai Untungkan Petani, Pemerintah Jangan “Kebakaran Jenggot”

* Saat Harga Pupuk Mahal dan Langka, Pemerintah Tidak Ada Solusi
Redaksi - Kamis, 16 Juni 2022 11:35 WIB
415 view
DPRD SU: Naiknya Harga Cabai Untungkan Petani, Pemerintah Jangan “Kebakaran Jenggot”
Foto: Ist/harianSIB.com
Mangapul Purba.
Medan (SIB)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba menegaskan, melonjak naiknya harga cabai hingga tembus ke angka Rp85 ribu - Rp100 ribu/Kg membuat petani merasa diuntungkan, sehingga semua pihak, termasuk pemerintah jangan "kebakaran jenggot".

"Naiknya harga cabai ini jangan terlalu dirisaukan pemerintah, karena sangat menguntungkan bagi petani kita. Pemerintah seharusnya mengkuatirkan kenaikan harga pupuk yang semakin meresahkan petani," tegas Mangapul Purba kepada wartawan, Rabu (15/6) melalui telepon saat mengikuti Bimtek Fraksi PDI Perjuangan seluruh Indonesia di Jakarta.

Mangapul heran, saat harga pupuk mahal dan langka, reaksi pemerintah tidak terlalu tinggi. Tapi saat harga cabai tinggi menimbulkan kerisauan pemerintah. Seharusnya pemerintah berkonsentrasi menanggulangi persoalan pupuk mahal dan langka yang belum terselesaikan hingga saat ini.

"Kita ketahui, dampak pupuk mahal dan langka menghancurkan semua petani sehingga tingkat produktivitas panennya menjadi rendah dan pasti berdampak pada naiknya harga jual," tegas anggota dewan Dapil Siantar-Simalungun ini sembari mengajak semua pihak untuk mendukung petani menikmati hasil taninya. [br]

"Jangan perlakukan politik belah bambu terhadap petani, satu dipijak satu diangkat, harga komoditi pertanian mahal jajaran Disperindag langsung kasak-kusuk, saat harga pupuk mahal dan langka, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura, Dinas Perdagangan dan Perindustrian maupun BUMN diam tak ada solusi," sebut Mangapul.

Ditambahkan Ketua Komisi B ini, petani selalu diam dalam perjuangan mempertahankan hidupnya. Padahal petani itu "penyangga tatanan negara" yang seharusnya dilindungi pemerintah dengan mengalokasikan anggaran negara untuk petani.

"Biarkan petani menikmati sedikit keuntungan dengan naiknya harga cabai di tengah tantangan hama, cuaca dan kelangkaan pupuk, karena kurang pedulinya pemerintah," tambah Mangapul menambahkan, tingginya harga jual hasil pertanian, karena salah satunya ketersediaan pupuk yang mahal.

Berkaitan dengan itu, Mangapul mengingatkan pemerintah lebih fokus mencarikan solusi dari berbagai persoalan pupuk langka dan mahal, agar produktivitas panen bisa terjangkau dengan nilai harga jual. (A4/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru