Asahan (SIB)
PT PLN (Persero) terus melakukan terobosan dalam meningkatkan sistem elektrifikasi di tanah air, termasuk untuk mewujudkan komitmen pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Salah satu langkah yakni dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 berkapasitas 2x87 megawatt (MW) bernilai investasi Rp 5 triliun di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diharapkan beroperasi di 2024.
Sebagai wujud dukungan atas proyek yang mulai dikerjakan pada Maret 2019 itu, Direktur Mega Proyek dan EBT Wiluyo Kusdwiharto, Kamis (26/5) melakukan kunjungan kerja ke mega proyek tersebut, sekaligus melakukan Breakthrough Ceremony Headrace Tunnel WA 2-WA 3 tahun 2022 atau upacara penerobosan terowongan headrace.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya EVP Konstruksi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Wedy B Sudirman, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha, GM PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung, jajaran Senior Manager UIP Sumbagut, jajaran Senior Manager UIW Sumut, jajaran Manager UPP SBU Sumut dan Aceh, serta para mitra kerja dari Shimizu Adhi Karya.
Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, ini merupakan achievment luar biasa dimana PLTA Asahan 3 ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemerintah untuk mencapai bauran energi 23% tahun 2025 dan emisi non karbon 2060.
"Sebagaimana diketahui PLN telah mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui RUPTL 2021-2030 dimana disebutkan sebagai Greener RUPTL karena merupakan RUPTL yang paling hijau sepanjang sejarah kita mendapatkan amanah untuk membangun pembangkit Renewable sebesar 20,63 MW dari total 43 MW.
Jadi hampir 51% dan untuk kita lagi melakukan pembangunan pembangkit interval baru. Kita hanya meneruskan komitmen-komitmen yang sudah ditandatangani 3 sampai 5 tahun dahulu," ungkapnya.
Wiluyo menambahkan, dengan selesainya pekerjaan penggalian terowongan bawah tanah (Underground Tunnel) PLTA Asahan 3 dengan total panjang 7,8 Km ini menandakan tahapan tersulit dan berisiko tinggi dalam pekerjaan proyek telah terlampaui.
Tidak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada konsultan, para kontraktor dan pemerintah daerah baik provinsi ataupun kabupaten, juga masyarakat yang telah membantu pengerjaan proyek ini.
"Nantinya PLTA Asahan 3 ini akan digunakan 100% untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara ini dan kami berharap, legacy PLN ini mendapat dukungan dari seluruh pihak dan stakeholder agar PLTA Asahan 3 ini bisa mencapai COD pada Maret 2024," tandasnya.
Sementara, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha menjelaskan proyek yang dilaksanakan oleh UPP SBU 4 ini merupakan proyek EBT PLN yang disiapkan dalan multi package contract, salahsatunya Paket 1 Civil Work dengan kontraktor Shimizu Adhi Karya JO lewat kontrak yang ditandatangani pada 15 Januari 2019.
"PLTA ini sebagian besar infrastruktur pendukungnya seperti headrace tunnel, penstock dan power house dibangun di bawah tanah (underground). Aktivitas penggalian terowongan ini menggunakan metode New Austrian Tunneling Method (NATM) dan dilakukan dengan cara peledakan (blasting)," ungkapnya.
Secara umum, lanjut Octavianus Duha, pekerjaan eksvansi Headrace Tunnel berjalan relatif lancar dan selesai sesuai rencana pada Mei 2022 setelah melewati 3 Work Adit. Secara total, proses ekskavasi Headrace Tunnel dilakukan dengan 6 face, dengan 2 event breakthrough tunnel.
Pada momen Breakthrough Ceremony Headrace Tunnel WA 2-WA 3 tahun 2022 itu juga, TJSL PLN UIP Sumbagut melalui UPP SBU 4 juga menyalurkan bantuan untuk Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata di Lingkungan PLTA Asahan 3.
Bantuan yang diberikan itu merupakan perlengkapan rafting, pelatihan serta sertifikasi, mengingat lokasi PLTA Asahan 3 berada di kawasan Sungai Asahan yang dikenal sebagai arena arung jeram bertaraf internasional. (A2/a)