Medan (SIB)
Anggota DPR/MPRI RI Hendrik Halomoan Sitompul tiga bulan penuh menyerap aspirasi warga di Sumatera Utara. Anggota legislatif dari Dapil Sumut1 mencakup Medan - Deliserdang - Sergei - Tebinggtinggi itu menyerap aspirasi hingga ke luar daerah pemilihannya. Hingga ke Pematangsiantar dan Simalungun. “Benar, hingga ke luar dapil. Maksudnya akan menemukan solusi terpadu dari persoalan yang sama. Misalnya soal keagamaan yang sinede gereja berkantor pusat di sana,†ujarnya di Medan, Senin (16/5), sesaat hendak kembali ke Jakarta bersama rombongan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono.
Anggota Komisi VII DPR RI itu selama menerap aspirasi mengadakan petemuan di 35 titik. Sejak dilantik pada 18 Februari, fokusnya adalah Sumut. “Menyerap aspirasi di Samosir dan Tanah Karo, misalnya karena ingin langsung tahu kondisi pergerakan warga sehubungan libur panjang Idul Fitri dan lainnya. Kebutuhan masyarakat pada BBM," tambahnya..
Khusus terkait religi, ia mengujungi 21 Paroki di Keuskupan Agung Medan. “Persoalan terkait religi seperti Katolik, GKPI, GKPS, HKI, Gereja Pentakosta hampir sama. Kebetulan pusatnya di Pematangsiantar. Jadi melewati dapil,†tambahnya.
Ia merinci, di Medan berdiskusi panjang dengan Praeses HKBP Distrik X Medan - Aceh Pdt Henri Napitupulu MTh. “Ada benang merahnya," tambah Alumni Lemhannas PPRA 52 itu.
Khusus di Katolik, Hendrik Sitompul mengatakan, sejak keil dan remaja menjadi pelayan sebagai misdinar dan puta altar.
“Kebetulan hanya saya yang wara Katolik di Senayan dari Sumut," tegas mantan Anggota DPRD Medan tahun 2014 - 2019.
Meski bagiand ari Katolik, persoalan saat ini beda dengan masa lalu. Seperti menyerap aspirasi pada syukuran Paroki Medan Timur, Sabtu (14/5) dan syukuran di Paroki Hayam Wuruk berlanjut dengan semua elemen di Gedung Catholik Center Medan plus syukuran di Paroki St. Antonius Padua Jl Hayam Wuruk.
Menutup kerja legislatif, Hendrik Sitompul bertemu dengan sejumlah biarawan dan biarawati. (R10/f)
