Medan (SIB)
Anggota DPR / MPR RI Hendrik Halomoan Sitompul menyosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di Aula Gereja Katolik Santo Paulus Paroki Pasar Merah Jalan HM Khoni Medan, akhir April. Menurutnya, pemahaman kebangsaan sangat perlu dalam memupuk dan merawat keindonesiaan yang berdasar Pancasila.
“Buta kebangsaan menjadi satu sebab akar radikalisme,†tegas anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut di hadapan ratusan warga.
Menurut alumni Lemhanas Angkatan 52 tersebut, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bagian dari tugasnya sebagai anggota legislatif tapi seluruh warga negara punya tugas dan kewajiban yang sama, minimal ikut mendengungkan bahwa kebangsaan yang final di Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Itu semua satu paket dan dipahami sebagai kesatuan utuh. Di Katolik dikenal ‘100 Persen Katolik, 100 Persen Indonesia’ yang terus ditumbuh-kembangkan. Hal serupa berlaku pada yang lain,†sebutnya. “Empat pilar inilah keutuhan hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan tujuan negara.â€
Ia berharap, dengan pemahaman kehidupan berbangsa berdasar Pancasila terus digaungkan pada semua pihak. “Minimal, individu yang mendapat pencerahan dalam sosialiasi ini menjadi corong dan contoh di masyarakat, di keluarga,†ujarnya.
Bersamaan Hendrik Sitompul, Rektor Unika St Thomas Prof Dr Sihol Situngkir MBA menegaskan mengenai benteng NKRI.
"Untuk menjaga 4 Pilar Kebangsaan tetap kokoh maka hal yang perlu dilaksanakan masyarakat adalah membuang iri , dengki, sok dan benci, sifat yang senang melihat orang susah, susah melihat orang senang," ujar alumni Lembahas Angkatan 51 tersebut.
Di ujung kegiatan Hendrik Sitompul membagikan buku 4 Pilar Kebangsaan pada peserta. Mantan anggota DPRD Medan serta mantan anggota Pakral St Paulus itu sempat berbagi kiat menjadi anggota legislatif. (R10/d)
