Parapat (SIB)
Menjelang libur Lebaran 2022, Tim Gabungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengecek kesiapan sarana dan prasarana Angkutan Lebaran (Angleb) Penyeberangan Kapal Tradisional di sejumlah pelabuhan kawasan Danau Toba, Kamis (28/4).
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub Ir M Popik Montanasyah MT didampingi Inspektur 1 Kemenhub Baitul Ikhwan dan Kasubdit Pengawasan Operasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Mangasi Sinaga dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Sumatera Utara Batara menerangkan, giat pengecekan kesiapan angkutan Lebaran 2022 di Danau Toba sesuai dengan arahan langsung Menteri Perhubungan untuk memastikan seluruh aspek keselamatan dan keamanan pelayaran di Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dapat terwujud dan berjalan lancar.
Disampaikan, peninjauan dan pemeriksaan kesiapan operasional sarana dan prasarana Angleb Toba, khususnya kapal-kapal tradisonal angkutan Lebaran 1443H langsung dilakukan tim gabungan teknisi dan pengawasan Kemenhub di sejumlah Pelabuhan Danau Toba.
Untuk mengantisipasi lonjakan dan antrian panjang pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2022, kata Popik, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa skenario alternatif operasional dengan menambah jumlah trip keberangkatan, menambah kapal serta melakukan penataan area parkir untuk mengantisipasi antrian panjang di pelabuhan di Kawasan Danau Toba.
Popik mengajak para pengguna jasa penyeberangan kapal agar merencanakan jadwal perjalanan dengan baik dalam menghindari puncak arus mudik Angkutan Lebaran yang diprediksi akan meningkat pada hari, (H hingga H+1) yakni Senin (2/5) dan Selasa (3/5).
"Kita juga mengimbau para pengguna jasa penyeberangan dapat menggunakan jalur penyeberangan alternatif melalui pelabuhan penyeberangan yang tersebar di wilayah KSPN Danau Toba, melalui Pelabuhan Tigaras, Ajibata, Balige dan Muara, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu pelabuhan," kata Popik.
Pengecekan Angleb dirangkai dengan pemberian life jacket kepada operator kapal tradisional sebagai stimulus dan pendorong bagi para pelaku perkapalan, sehingga dapat menyiapkan alat keselamatan untuk keselamatan pengguna jasa kapal. (D9/f)
