Medan (SIB)
Ratusan anak di pinggiran rel di Jalan Camar 15 Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai berduyun-duyun ke TK Edenia untuk mendapatkan makanan sehat berupa vitamin, susu, telur dan bubur kacang hijau, Sabtu (16/4). Kegiatan bakti sosial itu diselenggarakan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) bersama Diakonia Dokter Sumatera Utara (Sumut).
Pembagian makanan tambahan itu dihadiri para pengurus di antaranya dr Horas Rajagukguk, dr Agustina Siburian SPM, dr Helena Rugun Nainggolan dan pengurus lainnya. Juga hadir pemilik TK Edenia Pdt Bahtiar Sirait, Koordinator Kemanusiaan YSKI drg Annita dan relawan lainnya. Ratusan paket bingkisan habis terbagi.
Dikatakan dr Horas Rajagukguk kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang ada di pinggiran rel kereta api. Anak-anak yang lahir di tengah keluarga dengan ekonomi lemah dan membutuhkan dukungan menjadi sasaran bakti sosialnya. "Kita memberikan perhatian bagi anak-anak yang ada di sekitar kawasan ini karena sebelumnya bersama YSKI kita sudah memberikan perhatian," katanya.
Untuk itulah diharapkan dengan adanya bakti sosial itu mampu mendorong keluarga-keluarga yang ada di sekitar kawasan pinggiran rel lebih paham pentingnya memberikan asupan gizi bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.
"Yang kita berikan tidak seberapa bukan jawaban dari semua persoalan asupan gizi anak-anak ini. Tapi kita ingin para orangtua semakin peduli untuk memberikan makanan sehat bagi anak-anaknya, bukan harus mahal baru sehat. Tapi juga harus dilihat dari sisi kebersihan dan kandungan dalam makanan tersebut," katanya.
Sementara Koordinator Kemanusiaan YSKI drg Annita menyebutkan pihaknya sangat berterima kasih kepada Forum Diakonia Dokter Sumut yang memberikan perhatian bagi anak-anak di pinggir rel. "Kita terus mengajak semua kalangan untuk memperhatikan kebutuhan warga yang memang membutuhkan," katanya.
drg Annita juga mengatakan kegiatan tersebut didukung dan dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Medan melalui Bidang Kesehatan Masyarakat yang dipimpin dr Helena Rugun Nainggolan. (A13/c)
