Pematangsiantar (SIB)
Sidang Majelis Sinode (SMS)-IV GKPI berjalan dengan sukses yang dimulai pada Rabu (6/4)-Jumat (8/4) di Sopo Agape Tomok, Samosir, diikuti 24 orang Anggota Majelis Sinode GKPI dan yang menarik dalam sidang ini adalah, upaya GKPI melakukan sidang dengan paperless (upaya mengurangi penggunaan kertas).
Menurut Sekretaris Jenderal GKPI Pdt Humala Lumbantobing MTh dalam siaran persnya yang diterima SIB, Sabtu (9/4), SMS-III GKPI telah memutuskan, bahwa dalam rangka adaptasi terhadap Informasi Teknologi (IT), GKPI telah mulai menerapkan paperless dalam persidangan, dimana materi-materi persidangan sudah dimuat dalam google drive dan para peserta tinggal mengaksesnya untuk keperluan persidangan.
"Yang lebih praktis lagi, materi-materi persidangan dalam SMS-IV sudah dikirim dua minggu sebelum persidangan melalui website GKPI, sehingga para peserta dapat membaca, memahami dan mengkritisi bahan-bahan lebih dini. Selama persidangan para peserta tinggal membuka bahan dalam Laptop atau handphone masing-masing. Dengan sistem ini, penghematan biaya bisa diterapkan, sebab tidak perlu lagi mengcopy bahan-bahan," ujarnya.
Sementara itu, Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk MTh menyampaikan, SMS-IV GKPI membahas sejumlah agenda, di antaranya Evaluasi Program Kerja GKPI tahun 2021, Rencana Revisi PRT-GKPI, pembenahan peraturan-peraturan GKPI dan strategi menyukseskan Tahun Pastoral GKPI–2022, dimana GKPI akan melaksanakan pelatihan pastoral untuk para pendeta, penatua dan pelayan lainnya.
Dalam rangka tahun pastoral tersebut, GKPI akan membentuk Clinik Pastoral di Resort-resort/Jemaat Khusus GKPI. Clinik Pastoral ini bukan dalam arti tempat praktek, tetapi terbentuknya Tim Pastoral di Resort/Jemaat masing-masing untuk menangani masalah-masalah pastoral anggota jemaat, termasuk dampak pandemi Covid-19, yang telah menyebabkan banyak anggota jemaat stress, sakit, berduka karena kehilangan orang yang dikasihi, dan banyak pergumulan lainya.
Karena itu GKPI terpanggil untuk lebih sungguh-sungguh menerapkan pelayan pastoral di tahun 2022 ini.
Selain itu juga disampaikan bahwa dalam rangka kepatuhan terhadap Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, melalui SMS-IV ini, GKPI telah memutuskan perubahan Badan Pendidikan GKPI menjadi Yayasan Pendidikan GKPI. Hal ini diharapkan dapat memperkuat dan mengapdate misi pendidikan GKPI di tengah-tengah konteks kemajuan pada saat ini.
Seluruh persidangan mulai dari hari pertama sampai hari ketiga berjalan dengan baik dan lancar dipimpin Pimpinan Persidangan Majelis Sinode, yaitu dr Christopel Lumbantobiung SpOG, Pdt Baha Pasaribu MTh dan Pnt Ir Sondang M br Sitanggang dan sidang Majelis Sinode GKPI-IV tersebut ditutup secara resmi oleh Bishop GKPI. (D3/Rel/d)
