Jumat, 14 Maret 2025

Petani Jagung Tigabinanga Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kios Penyalur

Redaksi - Kamis, 17 Maret 2022 14:24 WIB
941 view
Petani Jagung Tigabinanga Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kios Penyalur
Foto: Internet
Ilustrasi.
Karo (SIB)
Para petani di Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo mengeluh karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Padahal saat ini, petani sangat butuh pupuk untuk pemupukan agar pertumbuhan tanamannya tidak terganggu.

Informasi dihimpun SIB, Rabu (16/3) dari sejumlah petani secara terpisah yakni petani di Kelurahan Tigabinanga Roni Sebayang, Melki Sebayang, petani di Kelurahan Tigabinanga, Ciak Ginting, Agus Ginting di Desa Pergendangen mengeluh, karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di kios-kios pengecer atau penyalur pupuk melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang merupakan data penerimaan pupuk subsidi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Pupuk bersubsidi sudah sulit didapatkan. Padahal saat ini petani sangat butuh pupuk untuk pemupukan, agar pertumbuhan tanamannya tidak terganggu," ungkapnya.

Dikatakannya, pupuk non subsidi ada di kios pupuk, namun harganya empat kali lipat dari harga pupuk bersubsidi.

Menurutnya, kelangkaan pupuk ini sangat sering dirasakan para petani, apalagi memasuki musim tanam jagung. Namun akibat kelangkaan pupuk bersubsidi, membuat petani terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga yang sangat mahal. Salah satunya pupuk urea yang bersubsidi harganya Rp 110. 000 per sak. Sementara pupuk urea yang tidak bersubsidi Rp 420.000 per sak.

Diurainya, beberapa jenis pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani saat ini seperti pupuk Ponska dan pupuk urea dibeberapa kios penyalur kelompok tani masih kosong.

Mereka berharap, agar dinas pertanian sebagai fasilitator menjadi perhatian atas kelangkaan pupuk bersubsidi, agar para petani tidak mengalami kesulitan dalam bertani.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ir Metehsa Karo-karo ketika dikonfirmasi SIB melalui pesan aplikasi WA, Rabu (16/3) mengatakan berdasarkan informasi pihak Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Medan kurang optimalnya penyaluran pupuk subsidi ke Karo, hal tersebut dikarenakan kendala masih dari distribusi dari gudang. Untuk stok produsen aman, sedang dalam perjalanan. Terkendala di distribusi (ekspeditur), karena yang dimuat hanya 2.000 ton untuk seluruh wilayah Sumbagut. (B4/BR2/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru