Toba (SIB)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Hubungan Antar Lembaga Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, gelar Focus Group Discussion (FGD) tentang kolaborasi pentahelix dalam upaya peningkatan usaha kecil menengah (UKM) kerajinan ulos dimasa pandemi, Selasa (8/2).
FGD yang digelar di Convention Hall Labersa Toba Hotel Kecamatan Balige Kabupaten Toba, diikuti para penenun dari Desa Meat, Desa Sigaol Barat, Desa Siregar Aek Nalas, Desa Sigumpar, Ketua Deskranasda Kabupaten Toba, Marlina Poltak Sitorus, Wakil Ketua Deskranasda Toba, Erna Grace Tonni Simanjuntak, pebisnis ulos, akademisi dan media massa dibuka secara resmi oleh Nurwan Hadiyono Koordinator Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Kemenparekraf.
Sebagai narasumber dan pemapar dalam FGD ini, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Johnpiter Silalahi, Kadis Perindakop Kabupaten Toba, Tua Pangaribuan, Nunik Mawarni praktisi desain Indonesia dan Andi Marlon Tambunan dari Sanggar Mora Toba.
Koordinator Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Kemenparekraf, Nurwan Hadiyono mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk mencari masukan dari peserta, kira-kira masalah ulos ini kedepannya bagaimana. Sehingga melalui kolaborasi pentahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media) ini akan ada masukan daripada pentahelix untuk penguatan kelembagaannya.
"Kita tahu bersama bahwa Toba mempunyai potensi yang sangat baik dari segi pariwisata dan ekonomi kreatifnya. Sehingga saya yakin Toba akan banyak menghasilkan pengerajin-pengerajin ulos yang handal kedepannya. Karena ulos memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri," ungkapnya.
Tidak dapat dipungkiri, lanjutnya, akibat pandemi sangat terdampak terhadap pelaku ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan 3 langkah untuk persiapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif dimasa pandemi yaitu dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Inovasi menciptakan trend baru sesuai minat pasar dan perkembangan jaman. Adaptasi dengan perkembangan pasar agar mampu bangkit dari keterpurukan. Kolaborasi unsur pentahelix sangat penting harus bisa bekerjasama dengan pemerintah dan sthakholder lokal atapun pusat.
Menurutnya, semua insan pariwisata dan ekonomi kreatif mempersiapkan 3G yakni Gercep (Gerak Cepat), Gerber (Gerak Bersama) dan Gerpol (Garap semua potensi yang ada). Kita bangun dan bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian diberbagai sektor, pungkasnya.
Sebelumnya, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Johnpiter Silalahi mewakili Pemkab Toba menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas pelaksanaan FGD ini.
"Menyambut baik FGD ini yang melibatkan semua unsur pentahelix yang dapat berkolaborasi dalam upaya peningkatan UKM ulos. Peranan semua pihak dapat saling mendukung didalam perencanaan ,produksi dan pemasaran kerajinan ulos sehingga upaya peningkatan produk usaha kecil menengah pada masa pandemi ini dapat dilakukan," harapnya. (G1/d)