Asahan (SIB)
Tokoh pemuda Kabupaten Asahan, H Zulkifli Matondang menilai angka kemiskinan di Kabupaten Asahan masih tinggi.
Dibuktikan, masih banyak pengemis antre, untuk mendapat tempat mangkal di halaman SPBU dan mengharap uluran tangan.
Selain itu, pengemis di jalanan, minta-minta di jalan rusak dan masih banyak ditemui di wilayah Asahan.
Demikian diungkapkannya, di Kisaran, Selasa (8/2).
Kata Zulkifli, saat ini banyak pengemis ditemukan, meminta di SPBU, jalan rusak bahkan mampir ke rumah warga.
Penyebabnya adalah ekonomi rumah tangga tak memadai untuk kehidupan sehari-hari.
Meski banyak pekerjaan serabutan, seperti mengkoncek kelapa putih, itu hanya di satu wilayah tertentu saja.
Banyaknya pengemis di SPBU, di jalan, rumah makan, akibat dari kurangnya perhatian Pemkab Asahan terhadap orang miskin.
Meski ada kebijakan Pemkab Asahan, melalui Baznas, yaitu menyalurkan infaq profesi, yang dikutip dari setiap ASN setiap bulan di Kabupaten Asahan.
Tetapi, itu hanya pada waktu tetentu saja.
Penyalurannya hanya jelang bulan puasa dan jelang lebaran saja, ujar Zulkifli.
Sedangkan untuk kehidupan sehari hari, warga miskin, terpaksa meminta minta, untuk menaggulangi ekonomi rumah tangganya.
Menurut Zulkifli, minimnya perhatian Pemkab Asahan, kepada orang tak mampu, membuat menurunnya ekstabilitas seorang pemimpin.
Untuk itulah, diharapkan kepada Pemkab Asahan, agar bisa mengalokasikan dana APBD setiap tahun, untuk orang miskin. (E11/f)