Kamis, 06 Februari 2025

Hari Ibu ke-93, Perkuat Hubungan Antar-generasi di Era Revolusi Industri 4.0 untuk Hindari Lost Generation

Redaksi - Rabu, 22 Desember 2021 19:01 WIB
322 view
Hari Ibu ke-93, Perkuat Hubungan Antar-generasi di Era Revolusi Industri 4.0 untuk Hindari Lost Generation
(Foto : Punguan Marbun)
Hari Ibu : Tokoh adat dan pimpinan pomparan marga John Eriman Lumban Gaol MSP, pegiat sosial Adelina Lumbantobing BA dan aktivis John Martin Lumban Gaol SSos yang Wakil Ketua GAMKI Medan dalam memeringati Hari Ibu, Selasa (22/12).&nb
Medan (SIB)
Kaum ibu diminta memperkuat hubungan antar-generasi di era Revolusi Industri 4.0. Cara itu dimaksudkan mengeratkan hubungan sosial untuk menghindari lost generation karena era sekarang yang mengandalkan teknologi dan kecerdasan buatan melewati batas moral bahkan religi.

Demikian simpulan pendapat menyambut Hari Ibu 2021 dari tokoh adat John Eriman lumban Gaol MSP, pegiat sosial Adelina Lumbantobing BA dan aktivis John Martin Lumban Gaol SSos yang Wakil Ketua GAMKI Medan, Selasa (21/12).

Adelina Lumbantobing mengatakan, peran sentral kaum ibu tak dapat tergantikan tapi harus didukung semua pihak. Mulai dari pasangannya hingga orang jauh karena dalam pembinaan generasi muda dibutuhkan kepaduan. “Kepaduan itu menempa generasi muda mumpuni hingga kekhawaritan lost generation dapat dihindari,” sebutnya.

John Eriman Lumban Gaol merasakan, kehidupan di era milenial ini terjadi pergeseran yang cepat di mana kelompok muda ingin serba praktis. “Itu tak dapat dihindari karena milenial tumbuh dengan teknologi. Tapi jangan sampai menciptakan generasi antisosial karena mesin tak mengenal adat-istiadat. Itulah sebabnya orangtua yang membimbing agar generasi muda mengerti dan memedomani adat,” ujar ketua punguan marga tersebut.

Mantan eksekutif di Pemprov SU itu mengatakan, mau tidak mau dan cepat atau lambat, teknologi menjadi ‘penentu’ kehidupan tapi jangan pernah kalah. “Jika menyerah atas kemajuan tersebut, maka teknologi akan menelan adat-istiadat bahkan religionitas,” tambahnya.

Menurutnya, lost generation akan terjadi jika generasi muda tidak memiliki akar yang kuat pada budaya leluhur dan kekuatan agama. “Era sekarang disebut kearifan lokal,” tambahnya.

Ia memastikan, bila kaum ibu (dan bapa) terus membimbing milenial dalam adat dan religi maka melahirkan generasi jempolan. “Generasi muda yang baik harus smart yakni menguasai teknologi tapi memedomani kehidupan berlandaskan religi dan adat,” tutup John Eriman Lumban Gaol.

John Martin Lumban Gaol menambahkan, generasi milinel berlomba menguasal teknologi. Ia menunjuk pada pergaulan organisasi dan kemasyarakat di mana bila gagap teknologi (gaptek) maka menjadi obyek bully. “Jika tidak dibimbing, generasi milenial penguasa teknologi, buta pada adat dan religi. Bisa disaksikan, meski ngumpul di satu meja tapi fokusnya smartphone, phubbing. Itu tak baik karena dapat menjadikan antisosial,” tambah mantan Ketua Panitia Natal GAMKI Medan 2021 tersebut.

Ia berharap peran ibu tetap seperti sedia kala, yakni membimbing generasi muda berpedoman adat-istiadat berdasar religi. (R10/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru