Taput (harianSIB.com)
Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumut yang menggelar vaksinasi Covid -19 kick off Vaksinasi Anak Usia 6-11 tahun.
"Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan BIN. Sebab, Taput merupakan bagian dari vaksinasi massal serentak yang diselenggarakan oleh BIN di 115 kabupaten/kota seluruh Indonesia," Asisten I Parsaoran Hutagalung mewakili bupati saat menyampaikan sambutan kegiatan vaksinasi Covid -19 kick off Vaksinasi di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati, Selasa, (14/12/2021).
Jurnalis Koran SIB melaporkan, bahwa target bupati bukan lagi herd immunity, tapi herd population untuk mencapai 70 persen sesuai vaksinasi yang ditargetkan oleh presiden sampai 70 persen, sebagaima diinformasikan Kabupaten Taput sudah mencapai 70,4 persen untuk dosis pertama.
Ia berharap, semoga Indonesia segera keluar dari pandemi Covid-19, sehingga Indonesia Sehat dan Indonesia Tangguh.
"Terimakasih kepada Kepala BIN Daerah Sumut karena Taput merupakan bagian dari vaksinasi massal serentak yang diselenggarakan oleh BIN di 115 kabupaten/kota seluruh Indonesia," ucapnya.
Sementara Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sumut, Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana menyampaikan, BIN telah melaksanakan sosialisasi dan launching vaksin anak di Kota Sibolga, Kabupaten Karo dan Taput.
"Harapan kita launching di 3 kabupaten kota hari ini, semua masyarakat di kabupaten kota lainnya, dapat mempersiapkan anak-anak usia 6-11 tahun untuk menjalani vaksinasi," ujar Kabinda.
Ia juga mengutip Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menteri Kesehatan RI, Nomor SR.01.02/4/ 3309 /2021, di Sumatera Utara, ada 9 kabupaten/ kota yang sudah diputuskan untuk melaksanakan vaksinasi anak, antara lain, di kabupaten Taput, Karo, Dairi, Humbahas, Pakpak Bharat, Samosir, Toba, Kota Sibolga dan Pematangsiantar.
Jadi lanjutnya, penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili dan vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Berikutnya tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Demikian laporan jurnalis Koran SIB Anwar.(*)
