Senin, 16 Desember 2024

Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan Merajut Kebersamaan dengan GAMKI Siantar-Simalungun

Redaksi - Senin, 13 Desember 2021 18:10 WIB
337 view
Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan Merajut Kebersamaan dengan GAMKI Siantar-Simalungun
Foto: Dok/GAMKI Simalungun
DISKUSI: Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan berdiskusi dengan sejumlah pengurus dan kader GAMKI di Kafe Hordja, Pematangsiantar, Sabtu (11/12) malam.
Simalungun (SIB)
Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan berdiskusi dengan sejumlah pengurus dan kader GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) di Kafe Hordja, Pematangsiantar, Sabtu (11/12) malam.

Diskusi itu cukup menarik dan membahas banyak hal. Para kader GAMKI pun termotivasi merajut kebersamaan dengan Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Ikut juga bergabung dalam diskusi tersebut, Ketua DPC GAMKI Simalungun Andar Abdi Saragih MSi, Ketua DPC GAMKI Pematangsiantar Hendra Simanjuntak MPd dan lainnya.

Abetnego mengutarakan, cukup banyak potensi yang dimiliki generasi milenial Siantar-Simalungun. Hal ini membuka peluang untuk bisa bersaing pada level yang lebih tinggi.

Ia berharap kader GAMKI Siantar-Simalungun fokus dan mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga generasi muda Kristen, khususnya mampu bersaing di level kualitas sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, kepemimpinan adalah perpaduan antara karakter dan strategi. Karakter yang baik seyogianya dipertahankan. Kepandaian dan talenta dapat membawa ke puncak. Self discipline merupakan kekuatan karakter.

"Karakter ada dimanapun, semuanya tergantung pilihan kita untuk memakainya atau tidak. Keberhasilan tidak berasal dari apa yang anda ketahui, tetapi dari siapa yang anda kenal dan bagaimana anda menampilkan diri pada setiap orang," urainya, seperti dilansir dari harianSIB.com.

Ketua DPC GAMKI Simalungun Andar Abdi Saragih sangat mengapresiasi pesan moral, spiritual dan motivasi yang disampaikan Abetnego.

Menurut Andar, di era teknologi canggih saat ini cukup banyak generasi muda yang bersikap apatis, dimana tingkat kepedulian makin menipis.

Peran generasi muda dipandang bukan lagi melawan penjajah, tetapi bertempur melawan segala ketertinggalan seperti kebodohan dan kemiskinan yang berawal dari kemalasan.

Karakter generasi muda katanya, harus terbentuk sejak dini yang berani melawan ketidakjujuran. Jadilah pahlawan yang dimulai untuk diri-sendiri dan keluarga dengan mencetak berbagai prestasi, hingga akhirnya menjadi pahlawan bagi daerah dan negara.

"Pemuda harus mampu menjadi generasi yang solutif dan partisipatif, karena dengan memberi solusi dan ikut berkontribusi sudah pasti pengalaman akan bertambah. Ketika generasi muda berhasil maka daerah dan negara kita ini otomatis semakin maju," pungkas Andar. (SS15/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru