Medan (SIB)
Penjabat (Pj) Sekdaprov Sumut Afifi Lubis membuka Pertemuan Perencanaan Strategis (Renstra) Operasional dan Edukais Vaksinasi Covid-19 tingkat Provinsi, di Hotel Grand Aston, Rabu (1/12) malam. Aspek manajerial dalam upaya percepatan dan validasi data dibutuhkan untuk penanganan masa pandemi.
Hadir dalam pertemuan itu Plt Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Kemenkes RI Yuli Farianti, Kadis Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota serta jajaran.
Dalam pidatonya Pj Sekdaprov berharap pertemuan yang digelar selama 2 hari tersebut menjadi sebuah forum yang membicarakan sesuatu hal sangat penting. Mengingat persoalan yang dibahas adalah masalah Covid-19 yang mendunia, sejak awal tahun lalu menyita waktu serta anggaran.
"Segala upaya sudah kita lakukan termasuk/kabupaten kota. Untuk itu pertemuan ini penting untuk mencari jalan terbaik agar penanganan Covid-19 lebih maksimal," jelasnya.
Masalah keterlambatan dan validasi data menurut Afifi harus bisa diselesaikan secara terintegrasi dan menyeluruh. Mengingat beberapa proses masih berjalan parsial dan orang perorang. Karenanya target penanganan Covid-19 perlu dicapai secara bersama.
Sementara Kepala P2JK Kemenkes RI Yuli Farianti menyampaikan pesan Menteri Kesehatan (Menkes) bahwa seluruh daerah diminta tetap menegakkan protokol kesehatan (Prokes). Terlebih lagi keberadaan Satgas Covid-19 yang selama ini terus melakukan sosialisasi hingga penegakan disiplin di masa pandemi di tempat-tempat umum.
"Pemerintah daerah juga diminta memaksimalkan posko Covid-19 hingga tingkat desa. Selain upaya pemerintah yang terus melaksanakan vaksinasi. Karena itu saya apresiasi seluruh Pemerintah Daerah atas apa yang dilakukan selama ini secara bersama-sama," ujar Yuli yang juga Koordinator Wilayah Sumut untuk Sekretariat Kemenkes.
Guna mendorong percepatan vaksinasi, lanjut Yuli, Kemenkes meminta Pemprov segera mendistribusikannya ke kabupaten/kota setelah dikirim. Selanjutnya memantau data dengan prinsip akuntabilitas, rekonsiliasi serta mengawasi pelaksanaannya dengan baik.
Senada dengan itu, Kadis Kesehatan Sumut Ismail Lubis menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerja sama dengan Kemenkes RI dalam upaya rekonsiliasi data. Karena masih ada kesenjangan antara data kabupaten/kota dan provinsi termasuk instansi lain. "Melalui pertemuan ini permasalahan dapat diselesaikan," sebutnya.
Meski begitu pihaknya mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota yang telah berhasil melakukan vaksinasi hingga posisi di atas 60 persen dari jumlah penduduk. Untuk cakupannya hingga 30 November 2021dosis satu sebanyak 6,65 juta (58,31 persen) dan dosis dua sebanyak 4,627 juta (40,53 persen) serta dosis 3 sebanyak 58.047 (81 persen) sehingga total 11.344.948 dosis.
"Adapun vaksin yang sudah diterima sampai 30 November 2021 melalui Gudang Provinsi sebanyak 10.927.734 dosis dan melalui aplikasi SMDV sebanyak 2.640.200. Total sebesar 13.567.934 dosis. Sudah diterima/dialokasikan oleh kabupaten/kota sebanyak 12.712.586 dosis," terangnya.
Beberapa daerah lanjut Ismail, capaian vaksinasi dosis pertama sudah di atas 70 persen, seperti Kabupaten Samosir (91,7 persen), Pakpak Bharat (90,1 persen), Humbahas (87,6 persen), Karo (76,5 persen), Kota Sibolga (90 persen), Medan (76,2 persen).
"Dengan data yang ada, maka perlu kita lakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi di kabupaten/kota yang strategis, guna menjangkau sasaran di setiap wilayah atau masyarakat yang belum terlayani," pungkasnya. (A13/c)