Pematangsiantar ( SIB)
Sekretaris Jenderal Huria Kristen Indonesia ( Sekjen HKI) Pdt Hotman Hutasoit MTh mengatakan, adanya kesepakatan tujuh bupati di Danau Toba menertibkan semua Keramba Jaring Apung ( KJA), merupakan langkah yang tepat dalam rangka membuat air dan lingkungan di sekitar Danau Toba semakin bersih, indah, sehat dan bebas dari pencemaran.
Kepada SIB, Jumat (19/11) melalui telepon seluler, Hotman Hutasoit sangat mendukung kesepakatan yang diambil tujuh pemerintah daerah yang berada di sekitar Danau Toba tersebut, untuk mendukung kemajuan di sektor pariwisata, sehingga semakin lebih menarik minat kunjungan wisatawan ke Danau Toba, baik lokal maupun mancanegara.
Adanya kesepakatan tersebut menurutnya sesuai dengan kerinduan dan harapan masyarakat untuk bisa kembali melihat danau yang bersih, indah dan bebas dari limbah. Gereja-gereja pun akan mendukung kebijakan tersebut.
"Kita sangat mendukung kesepakatan yang diambil, karena sebenarnya masyarakat selama ini merasakan dampak dari keberadaan KJA, baik dari masyarakat selaku pengguna langsung air Danau Toba maupun pengunjung/wisatawan, yang tidak lagi tertarik untuk mengunjungi daerah tersebut akibat airnya sudah tercemar. Kondisi itu memengaruhi pendapatan masyarakat. Dari sudut daya tampung danau tersebut untuk ikan sebenarnya terbatas namun sudah melebihi kapasitas," ujar Sekjen HKI.
Selain itu, pihaknya juga tetap mendorong seluruh jemaat untuk peduli dalam memelihara dan merawat lingkungan. HKI katanya akan membuat satu desa percontohan yang disebut dengan Desa Ekologi di Siborong-borong, dalam upaya penyelamatan lingkungan. Gereja HKI sangat peduli dengan lingkungan, bahkan selalu berkomitmen untuk memerjuangkan agar lingkungan dapat diselamatkan.
"Gereja senantiasa turut serta dalam mendukung pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup. Sehingga ketika ada kesepakatan tujuh kepala daerah di sekitar Danau Toba, terkait upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan khususnya di Danau Toba, gereja khususnya HKI sangat mengapresiasi dan mendukung," tegasnya.
Terkait dengan kepedulian gereja dalam upaya penyelamatan lingkungan, HKI sudah membuat lubang biopori-biopori di sekitaran kantor dan gereja HKI dan ini akan terus digalakkan. (D3/d)
