Nias (harianSIB.com)
Kepemimpinan Bupati Nias Yaatulo Gulo yang hampir genap 6 bulan setelah dilantik 10 Juni lalu, dinilai masih biasa-biasa saja, pelayanan publik belum membaik.
"Padahal dibutuhkan kerja cepat dan penuh revolusioner untuk mengejar ketertinggalan sehingga kehidupan masyarakat dapat membaik," kata seorang tokoh masyarakat yang juga mantan Anggota DPRD Nias, Faigiasa Bawamenewi, saat jurnalis Koran SIB Normalius Gori meminta tanggapannya, Sabtu (6/11/2021).
Salah satu yang perlu dibenahi mendesak, menurut Faigiasa, adalah pelayanan publik. Seharusnya, menurut dia, sudah ada perubahan sistem birokrasi, misalnya di bidang pendidikan," katanya.
Faigiasa juga mengatakan masyarakat kerap mengeluh pelayanan dokumen kependudukan. Apalagi warga yang hendak bepergian ke luar daerah sering tidak puas dalam pengurusan surat-surat.
Di sisi lain, kata Faigiasa, bupati saat ini memang tidak ikut menyusun anggaran TA 2021, karena baru menjabat di pertengahan tahun. Meski begitu, kata dia, pimpinan dalam bertindak bukan harus melulu dari anggaran.
"Kalau soal pembangunan, kita belum bisa memberi penilaian karena anggaran bukan dia (bupati) yang menyusun. Tapi mestinya, beliau sudah harus menunjukkan bentuk pembangunan yang telah dianggarkan. Misalnya, bagaimana soal tender, gregetnya dan lain sebagainya. Saya lihat belum ada di media," tambahnya.
Faigiasa pun mengatakan, pimpinan daerah harus revolusioner dan berani apa pun yang di hadapi. "Kalau hanya adem adem saja tidak akan ada perubahan di Nias ini," tutupnya.
Sementara itu, Yaatulo Gulo ketika diminta tanggapannya seusai rapat paripurna di DPRD Nias, Senin (8/11/2021), tidak bersedia mejawab. Begitu juga dengan Wabup Arota Lase.
"Maaf saya belum bisa memberikan jawaban," ujarnya. (*)