Medan (SIB)
Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Pdt Budi Setiawan MDiv mengimbau seluruh keluarga besar dan lingkungan GSJA mengadopsi teknologi. Jika tidak, institusi religi apalagi yang konvensional, akan terlindas. “Dunia, di dalamnya Indonesia termasuk GSJA, kini berada di era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai transformasi kehidupan ke teknologi. Pasca pandemi, ketergantungan pada teknologi makin maksimal. GSJA harus menyikapinya,†tegasnya Sabtu (16/10) di Aula STTS Jalan Sei Babalan No 2 Medan.
Terlindas, lanjutnya, akan ketinggalan zaman dan ditinggal jemaatnya. Bila itu terjadi, ujarnya, kerugian besar bagi gereja dan Indonesia. Pertama, GSJA kehilangan jemaat hingga pengembalaan menjadi stagnan. Kedua, Indonesia menjadi minim generasi muda Tuhan hingga masa depan bangsa dan negara tak dapat diprediksi. “Adopsi teknologi pun menjadi keharusan bagi Sekolah Tinggi Teologi (STT) Sumatera Medan. Karena menempa menjadi pendeta dan guru agama, harus berkualitas dalam melahirkan purna cendikiawan,†tegasnya.
Pdt Budi Setiawan bersama rombongan dari Jakarta berada di Medan untuk menghadiri prosesi ibadah raya dan wisusa bertema Go To Preach - Beritakanlah Firman, Siap Sedialah Baik atau Tidak Baik Waktunya, Nyatakanlah Apa yang Salah, Tegarlah dan Nasihatilah dengan Segala Kesabaran dan Pengajaran (2 Timotius 4:2).
Hal serupa ditegaskan Ketua STT Sumatera Medan Pdt Lucas Timotheus STh MA. Menurutnya, saat pandemi Covid-19, hampir semua orang melewati pola dan cara kehidupan baru, yang bahasa sekarang mengindahkan protokol kesehatan. Gereja-gereja, lanjutnya, mulai akrab dengan teknologi dan mengenal yang disebut zoom meeting, Google Class dan sejenisnya. Gereja, sebagai pengindahan, tutup dan lama-kelamaan mulai dibuka. “GSJA seperti GSJA Anugerah, tetap membuka pintu untuk jemaat dengan mematuhi prokes. Kehidupan di era newnormal, juga mendekatkan jemaat GSJA pada teknologi,†tegasnya didampingi Ketua Panitia Fernando Situmeang MTh.
Ibadah diisi dengan doa pengutusan pada 13 lulusan Prodi PAK dan Teologi. Sejumlah tokoh Kristen hadir di kegiatan itu seperti Ketua Yayasan Sumatera Berdoa JA Ferdinandus, Sekretaris Yayasan Sumatera Berdoa Dra Nurhawati Simamora MSi serta Badan Pengurus Daerah (BPD) Sumatera Utara (SU) 1 yakni Ketua Pdt Jontimer Malau MTh, Wakil Ketua Pdt Antony Silaban MTh, Sekretaris Pdt Salomo Sinaga MTh, Bendahara Pdt Daniel Yakub STh dan Komisaris Mampe Tua Sihombing STh serta Ketua Panitia Fernando Situmeang MTh.
Kabid Bimas Kristen Kemenag Sumatera Utara Dr Arnot Napitpulu MPdK diwakili Willer Barasa berterima kasih atas kontribusi STT Sumatera Medan. (R10/f)