Jakarta (SIB)
PT PLN (Persero) siap menjamin keandalan pasokan daya listrik kepada PT HKML Battery Indonesia, pabrik baterai kendaraan listrik (electrical vehicle/EV) pertama di Asia Tenggara, yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Apalagi saat ini pasokan listrik di sistem Jawa Bali melimpah.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi yang disampaikan Manager Komunikasi PLN UIW Sumut Yasmir Lukman melalui siaran pers di Medan, Minggu (19/9) menjelaskan, cadangan kapasitas listrik di Jawa dan Bali saat ini sebesar 12 GW. Cadangan daya tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan industri, salah satunya industri baterai.
Seperti diberitakan,Presiden Joko Widodo telah meresmikan peletakan baru pertama (groundbreaking) Pabrik Industri Baterai Kendaraan Listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9).
Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik ini merupakan bagian dari rencana investasi Korea Selatan di hilirisasi nikel untuk menjadi produk kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar atau setara Rp 142 triliun.
Agung mengatakan, PLN optimistis dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk industri, apalagi khususnya industri baterai. Saat ini PLN aktif melakukan komunikasi dengan calon pelanggan terkait pasokan listrik.
"PLN siap menyediakan pasokan daya listrik yang berkelanjutan, aman, dan andal sesuai dengan "timeline"dan kebutuhan investasi bagi KNIC pada umumnya dan HKML Battery Indonesia pada khususnya," ujar Agung.
PLN siap memasok kebutuhan listrik di KNIC dan HKML Baterai Indonesia melalui dua tahap. Rencananya, tahap pertama sebesar 20,7 MegaVolt Ampere (MVA) dan 27,7 MVA. Sedangkan pada tahap kedua sebesar 110 MVA.
Untuk bisa memastikan pasokan listrik aman, kata Agung PLN sedang mempersiapkan Gardu Induk Mekarsari berkapasitas 4x60 Mega Volt Ampere (MVA), Gardu Induk Transheksa 2x60 MVA dan Gardu Induk di dalam Kawasan Industri KNIC.
PLN juga memiliki berbagai jenis layanan yang memiliki tingkat keandalan sesuai kebutuhan pelanggan dengan harga bersaing, termasuk listrik premium dengan layanan listrik tanpa kedip.
"Intinya kami pastikan, PLN siap. Bagi industri yang ingin lebih efisien, pakai saja listrik PLN. Anda fokus bisnisnya, biar kami urus listriknya. Sudah banyak bukti industri yang tadinya mengoperasikan sumber listrik sendiri sekarang beralih ke PLN karena lebih andal dan efisien," pungkas Agung. (A2/f)