Sidikalang (SIB)
SMAN 2 Sidikalang, memastikan vaksinasi terhadap 560 siswa dari 1.021 siswa kelas X-XII tuntas, Senin (20/9). Hal tersebut dilaksanakan untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang telah mereka ajukan sebelumnya. Hingga malam hari, petugas medis berhasil melakukan vaksinasi terhadap 510 orang siswa.
Demikian disampaikan Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Sidikalang, Parlen Sihaloho SPd kepada SIB, di ruang kerjanya. Disampaikannya, pengajuan dan permohonan PTM terbatas telah mereka sampaikan yang telah diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Kabanjahe Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, H Syahri Ginting SPd MM.
“Kami melakukan berbagai pertimbangan dengan pembelajaran daring, sehingga kami menyusun rencana dan program pelaksanaan PTM terbatas. Permohonan sudah kami ajukan dan telah disetujui Kacabdis,†sebut Sihaloho.
Ditambahkan Sihaloho, jumlah keseluruhan siswa 1.021 orang, namun 461 orang atau sekira 55 % telah menerima vaksin sebelumnya di luar sekolah. Vaksin massal yang dilaksanakan di sekolah direncanakan akan diterima 560 siswa.
“Saat ini pukul 17:00 WIB sudah mencapai 500-an orang. Sesuai koordinasi dengan petugas medis dari Dinas Kesehatan, malam ini akan kami tuntaskan. Kami juga telah menghubungi para orang tua, supaya memberikan waktu kepada para anak didik. Vaksin berakhir dengan jumlah seluruhnya mencapai 510 siswa,†tambahnya.
Lebih lanjut diuraikan Sihaloho, sekolah sudah memfasilitasi kegiatan belajar daring secara maksimal dengan pembejaran jarak jauh menggunakan moda zoom streaming, tapi masih ditemukan banyak kelemahan. Menurutnya, interaksi virtual tidak dapat menggantikan komunikasi efektif antara guru dan siswa saat bertemu langsung di kelas.
“Selain itu, guru terbatas untuk mengembangkan strategi, model dan metode pembelajaran yang tepat seperti kegiatan pembelajaran yang mengharuskan siswa melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium. Demikian juga kebutuhan psikososial siswa tidak dapat terpenuhi melalui kegiatan daring, serta capaian target kurikulum yang kurang maksimal,†imbuhnya.
Pantauan SIB di SMAN 2 Sidikalang, vaksinasi dilayani petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, dipimpin dr Hardi Gurning. Sebelum disuntikkan vaksin, para siswa terlebih dahulu dilakukan pendataan dan pengecekan suhu tubuh.
Demikian juga setelah dilakukan vaksin, para siswa disuruh masuk ruang observasi, sehingga diketahui gejala-gejala yang dialami setelah menerima vaksin. Seluruh siswa hadir dengan pakaian bebas rapi dan menggunakan masker. Sebelum memasuki ruangan periksa, para siswa terlebih dahulu melakukan cuci tangan di depan ruang kelas. (B2/a)