Pematangsiantar (SIB)
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun sosialisasikan Unit Pelestarian Sumber Daya Alam (UPSA) Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tahun 2021, Kamis (5/8).
"Pada tahapan prakondisi, pembuatan UPSA, BPDASHL Asahan Barumun telah melakukan sosialisasi secara langsung dengan menerapkan Prokes di Balai Desa Simangulampe. Sosialisasi diberikan para tenaga fungsional BPDASHL Asahan Barumun dan Kepala UPT KPH Wilayah XIII Dolok Sanggul, Camat Baktiraja Humbahas, dihadiri perangkat desa berikut kelompok tani masyarakat Desa Simangulampe. Pembuatan model UPSA ini dapat berjalan dengan baik dan dilakukan secara kolaboratif melibatkan seluruh elemen pembangunan kehutanan di pemerintah daerah," kata Kepala BPDASHL Asahan Barumun yang berkantor di Jalan Setia Negara Kota Pematangsiantar, Dwi Januanto Nugroho seusai kegiatan sosialisasi.
Disampaikannya, kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di DTA Danau Toba, memiliki nilai strategis dalam upaya pemulihan dan peningkatan fungsi lahan serta pelestarian lingkungan hidup, dengan memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat, sehingga mendorong upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Untuk mendukung kegiatan RHL di DTA Danau Toba, BPDASHL Asahan Barumun, tahun 2021 ini, membuat langkah terobosan melalui pembuatan model UPSA di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas. Pembuatan model UPSA ditempuh dengan mempertimbangkan aspek topografi dan karakteristik lahan, untuk selanjutnya diintervensi secara utuh (holistik) melalui teknik-teknik konservasi tanah dan air (KTA). Seperti, pembuatan/perbaikan teras dan saluran pembuangan air serta intensifikasi usaha tani masyarakat, sesuai kemampuan dan kesesuaian lahan. Jenis vegetasi tanaman yang dikembangkan seperti, kacang macadamia, aren, tabebuya, pinus, kopi dan bibit Multi Purposes Tree Species (MPTS) lainnya.
"Arah dari pembuatan UPSA, selain untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup di Desa Simangulampe, juga secara tidak langsung, untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. Hal ini mengingat tingkat kekritisan lahan dan terjadinya penurunan fungsi hutan lindung di sekitar kawasan hutan di daerah tangkapan air Danau Toba," kata Dwi.
Sesuai rancangan teknis, kata Dwi, pembuatan model UPSA Desa Simangulampe yang dikembangkan mencakup 10 Ha blok inti dan 30 Ha blok terdampak, dengan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap.(D8/d)