Jumat, 14 Maret 2025

182 Kios Souvenir di Open Stage Parapat Tak Kunjung Ditempati

* Lurah Tigaraja: Pembangunan Perlu Ditinjau Ulang
Redaksi - Rabu, 28 Juli 2021 18:03 WIB
687 view
182 Kios Souvenir di Open Stage Parapat Tak Kunjung Ditempati
Foto: SIB/Linggom Parhusip
KOSONG: 182 kios souvenir di Open Stage Parapat Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun yang dibangun tahun 2020 tak kunjung ditempati, Selasa (27/7).
Parapat (SIB)
Sebanyak 182 kios souvenir yang dibangun untuk relokasi sejumlah pedagang souvenir yang digusur dari tepi Jalan Porapora Parapat Kelurahan Tiga Raja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun tahun 2020 lalu hingga saat ini belum ditempati.

Demikian informasi dari Lurah Tiga Raja Darma Donni Silalahi di Parapat, Selasa (27/7) dan mengakui 182 kios di areal Open Stage Parapat yang didanai Bank Sumut perlu ditinjau ulang lantaran para pedagang enggan menempati bangunan yang dinilai tidak layak hingga saat ini kios masih dibiarkan terlantar begitu saja.

Selain itu kata Donni, Pemerintah Kabupaten Simalungun juga meminta agar bangunan 182 kios kembali ditinjau ulang, karena lokasi Open Stage sebagai ikon Kota Wisata Parapat dan diperuntukkan untuk ruang terbuka mengadakan acara-acara besar, khususnya di sektor kepariwisataan, bukan untuk tempat berdagang.

"Kios souvenir di Open Stage Parapat direncanakan akan kembali ditinjau ulang dan informasi dari Pemkab Simalungun masih mencari lokasi sebagai tempat relokasi kios, makanya hingga saat ini kios tak kunjung ditempati," tambah Silalahi.

Menurut pengamat kepariwisataan di Parapat A Aritonang, pembangunan ratusan kios di Open Stage Parapat sia-sia karena hingga saat ini tidak dapat difungsikan untuk meningkatkan kepariwisataan Danau Toba di Parapat khususnya ekonomi masyarakat setempat.

"Hasil pembangunan seperti kandang lembu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Selayaknya bangunan untuk pariwisata itu kan menarik dan didesain dengan bagus sehingga layak ditempati dan juga menarik perhatian wisatawan, bukan asal-asalan seperti pasar tradisional hanya memiliki atap dan tiang-tiang penyanggah tanpa skat," ujar Aritonang.

Amatan di Open Stage Parapat, sejumlah petak kios masih kosong dan tak satu pun pedagang berjualan di lokasi. Tampak sejumlah pedagang yang sebelumnya telah digusur dari atas trotoar Jalan Pora-pora Parapat kembali menempati trotoar untuk lapak berjualan. (D9/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru