Kamis, 13 Maret 2025

Olahan Sampah Organik Jadi Obat Alternatif dan Sanitasi Rumah Tangga

* Peduli Sosial di Masa Pandemi, EEN Sebar Eco Enzim Serba Gratis
Redaksi - Jumat, 16 Juli 2021 14:24 WIB
311 view
Olahan Sampah Organik Jadi Obat Alternatif dan Sanitasi Rumah Tangga
Foto Istimewa
Asen Digdaya
Medan (SIB)
Produk olahan sampah organik yang mayoritas berasal dari sampah rumah tangga, ternyata bisa diolah dengan praktis menjadi bahan-bahan pengobatan alternatif dan medis, atau menjadi bahan keperluan sanitasi rumah tangga sehari-hari.

Pengurus Komunitas Eco Enzim Nusantara (EEN) Medan, Asen Digdaya, selaku praktisi sosial peduli kesehatan dan lingkungan, menyebutan sekitar 70 persen sampah yang dibuang setiap harinya adalah jenis sampah organik yang selalu menimbulkan bau tak sedap (amis), mencemari lingkungan, mempengaruhi proses daur ulang sampah jenis plastik, bahkan berpotensi timbulkan ledakan akibat kandungan gas metana akibat pembusukan sampah.

"Salah satu produk serba guna yang dihasilkan olahan sampah organik adalah zat atau cairan enzim dengan total proses yang ramah lingkungan sehingga disebut Eco Enzim. Selain produksi yang praktis, fungsi dan manfaatnya juga beragam, bisa untuk obat-obat alternatif dan medis, atau untuk kebersihan dan sterilitas peralatan rumah tangga. Di masa pandemi saat ini, kami jajaran EEN di Sumut menyebar produk dan manfaat EEN kepada masyarakat luas secara gratis, terutama untuk penyembuhan berbagai penyakit sebagai obat luar (bukan diminum). Gratis barangnya dan bebas ongkir-nya," katanya kepada SIB di Medan, Kamis (15/7).

Bersama rekannya Ali Leonardi SH SE MBA MH, Asen yang juga member International Nature Loving Association (INLA) memaparkan hal itu melalui hubungan video call tentang bakti sosial EEN Medan,antara lain Sosialasi Prokes 5 M berupa aksi penyemprotan disinfektan massal dan pembersihan udara kota yang dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution belum lama ini, kerja sama EEN dengan Kodam I/BB dan Kapolda Sumut serta Pemko Medan untuk pemanfaatan Eco Enzim bagi publik, dan FGD (work shop) peluang bisnis Eco Enzim dengan Bank Mandiri (virtual)yamg diikuti 239 kantor cabang Bank Mandiri se-Regional 1/Sumbagut.

Asen menyebutkan, produk Eco Enzim untuk kesehatan bisa digunakan sebagai obat-obat alternatif atau fungsi medis(obat luar, oles atau kompres) untuk berbagai penyakitseperti infeksi, alergi pada anak-anak, luka bakar atau tersiram air panas, bisul di mata, luka tersayat bahkan luka akibat diabetes. Kompres zat enzim juga menambah kekebalan tubuh (detok imun).

Untuk fungsi sanitasI rumah tangga, Ezo Enzim baik digunakan untuk cuci toliet, pembersih lantai, cuci piring atau pakaian, juga untuk pembersih perabotan dapur dari bekas minyak. Sedangkan untuk lingkungan, Eco Enzim cocok untuk penyubur tanah ladang dan lahan gersang, peningkatan kualitas air sawah, pemupukan dan penjernihan air kolam tadah hujan.

"Minimal 70 persen sampah organik yang dibuang setiap harinya di wadah tempat pembuangan akhir (TPA) ternyata bermanfaat majemuk. Hanya dengan teknis sederhana dan ramah lingkungan, proses olahan dengan 1 porsi gula aren (molase cair) 3 porsi bahan organik (olahan eks sampah) dan 10 porsi air, sudah jadi Eco Enzim-nya," ujar Asen yang juga pengurus (majelis) satu vihara besar di Sumut.

Selama ini, produksi sampah di Sumut mencapai 11.000 ton per hari atau 4 juta ton per tahun, dengan rata-rata kontribusi dari Kota Medan 2.000 ton sampah, sehingga Medan sempat dijuluki kota terjorok di masa Wali Kota sebelumnya. Dari jumlah itu, hanya 11 persen sampah yang terkelola di Sumut. Artinya 89 persen lagi belum sampah terkelola walaupun pada 2019 Sumut sudah membangun Pusat Daur Ulang (PDU) di Kecamatan Beringin, Deliserdang. (A5/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Kapolresta Deliserdang Mutasi

Kapolresta Deliserdang Mutasi

Lubukpakam (harianSIB.com)Kapolresta Deliserdang Polda Sumut, dikabarkan mendapat mutasi dari Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo SIK,