Labuhanbatu (SIB)
Jembatan Sungai Baru di Desa Seibaru Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, ambruk saat dilintasi truk bermuatan kelapa sawit, Kamis (1/7). Jembatan penyeberangan antar-dusun ini sudah 2 kali ambruk. Pertama kali patah dan anjlok 4 tahun lalu, pada saat truk mengangkut bahan melintas bangunan di atas jembatan.
“Seingat saya titi ini sudah dua kali ambruk. Kalau tidak salah tahun 2017 lalu ambruk saat dilintasi truk bermuatan material bangunan,†sebut warga.
Jembatan itu sering dilalui truk bermuatan sawit, bahan bangunan dan lainnya sejak selesai dibangun setelah ambruk tahun 2017.
Menurut masyarakat para supir truk yang melintasi jembatan itu terkesan tidak pernah memikirkan tonase muatannya, apakah jembatan mampu dilalui.
Demikian juga dengan pemerintah setempat yang terkesan tidak pernah mengingatkan atau menegur para supir dengan kapasitas jembatan tersebut.
“Menurutku pemerintah kurang memperhatikan keselamatan warga dan jembatan itu. Kalau kita perhatikan, jembatannya ambruk saat dilintasi truk yang membawa barang atau berbeban berat. Jadi, wajar kita menduga, ambruknya jembatan itu karena muatan truk tidak sepadan dengan daya tahan jembatan. Ya, semoga saja ke depan pemerintah dan masyarakat lebih peduli,†ujar warga Seibaru.
Kapolsek Panai Hilir melalui Kanit Reskrim Ipda L Pandiangan membenarkan ambruknya jembatan tersebut. Dia menyebut tidak ada korban jiwa saat kejadian.
“Ya, benar. Truk colt diesel nomor polisi BM 9822 PU bermuatan kelapa sawit lebih kurang 8 ton jatuh bersamaan dengan jembatan dan patah dua. Tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah,†sebutnya.
Pemerintah Desa Seibaru bersama masyarakat dibantu Polsek, katanya sudah bergotongroyong membuat jembatan alternatif menggunakan batang kelapa. (E5/d)