Pematangsiantar (SIB)
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar turut menyukseskan program pelayanan KB sejuta akseptor, dimana program ini merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui keluarga kecil yang berkualitas.
"Program KB, untuk mengatur kehamilan yang diinginkan, menjaga jarak anak dan menurunkan angka kematian terhadap ibu dan bayi. Keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Indonesia," kata Wali Kota Pematangsiantar, Dr H Hefriansyah SE MM saat menghadiri pelayanan sejuta akseptor di halaman Puskesmas Martoba Pematangsiantar, Kamis (24/6).
Disampaikannya, tahun lalu, pelayanan KB serentak, Kota Pematangsiantar berhasil meraih torehan prestasi dengan mendapat peringkat 1 untuk target akseptor 1000 s/d 1500 akseptor. Hal ini tentunya layak kita pertahankan dan bila perlu semakin ditingkatkan.
"Pada tahun ini saya targetkan 300-400 akseptor khusus untuk pelayanan KB implant dan Iud, sebagaimana target yang diberikan Propinsi Sumatera Utara," ujar Hefriansyah saat didampingi Kadis PPKB Pemko Pematangsiantar, drg Rumondang Sinaga Mars dan Camat Siantar Utara, Irwansyah Saragih.
Wali Kota tak henti-hentinya mengajak seluruh petugas KB, instansi terkait serta stakeholder lainnya, saling bekerjasama untuk dapat mempertahankan prestasi dan capaian dalam bidang keluarga berencana.
Di tempat yang sama, Ketua IBI Kota Pematangsiantar, Aprina Manurung menyampaikan, bidan adalah sebagai garda terdepan dalam pelayanan KB, para bidan berusaha terus melakukan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas melalui pemberdayaan perempuan.
"Optimalisasi pelayanan kebidanan sebagai organisasi profesi bidan selalu berusaha untuk berperan menurunkan angka kematian ibu dan anak. Untuk itulah kita sebagai bidan tetap aktif dalam pelayanan-pelayanan KB, yang dilaksanakan khususnya di Kota Pematangsiantar," terangnya. (D8/a)