Medan (SIB)
Pengurus Caretaker Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sumatera Utara (Sumut) menyelesaikan konsolidasi di 33 DPC GAMKI Sumut, Senin (14/6). Sebelumnya, Ketua Caretaker Maruli Silaban ST SH dan Sekretaris N Alex Ramandey membangun sinerjitas ke semua kader, termasuk membuka dialog dengan Ketua GAMKI SU Landen Marbun.
Langkah tersebut diapresiasi senioren GAMKI Jerry Edhy Manullang SE. Di Medan, Minggu (20/6) mantan pengurus SU itu mengapresiasi terobosan dan program caretaker. “Apa yang ditekadkan caretaker menyelesaikan persoalan berdasarkan suka cita dan kasih seperti yang diajarkan Yesus Kristus, dieksekusi dengan elegan. Cara itu menjadikan kader GAMKI di SU merasa disayangi. Apalagi semua potensi dirangkul dan hendak diberdayakan di Konferda 2021,†ujarnya didampingi sejumlah pengurus dan kader muda GAMKI seperti Sekretaris GAMKI Medan Ferry Sihite, Sekretaris GAMKI Deliserdang Pbs Hamonangan Sinaga SPd.
Jerry Edhy Manulang optimistis, dengan pola merangkul dan mengutamakan kasih yang sesuai dengan salib maka GAMKI SU ke depan lebih baik.
Sebagaimana diberitakan, DPP GAMKI mengluarkan mandat caretaker pada Mei 2021 dengan masa tugas hingga Agustus. Dari proses itu, Maruli Silaban, Alex Ramandey, Bendahara Sartika N Simanjuntak dan anggota konsolidasi ke 33 DPC kota kabupaten di SU dan pada Senin (14/6) selesai berdialog dengan seluruh pengurus termasuk senioren.
Maruli Silaban mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan duduk soal di GAMKI dan menampung semua uneg-uneg hingga ada kesepahaman bahwa seluruh pengurus sepakat mengikuti konferda yang diagendakan Agustus atau sebelum surat mandat berakhir. “Yang belum terealisir adalah pertemuan dengan Landen Marbun sebagai mantan ketua. Caretaker masih membuka kemungkinan berkomunikasi heart to heart dalam koridor kasih. Mungkin menunggu waktu yang tepat,†tambahnya.
Ia memastikan, caretaker bersikap netral pada konferda nantinya. “Ingat... tolong dicatat. Semua kader GAMKI berhak menjadi kandidat dan dipilih menjadi ketua dalam konferda. Suaranya tentu berada di DPC-DPC,†tegas Maruli Silaban yang berulang kali menegaskan mengenak netralitas dan kasih sebagai kunci kesuksesan konferda.
Menurutnya, selama konsolidasi, caretaker harus berkorban tanpa pamrih. Mulai harus meninggalkan keluarga karena harus total di SU hingga menelantarkan pekerjaan. Naik turun pengabdian tersebut dijadikannya sebagai pengalaman spiritual yang tak dapat diperoleh di lain kesempatan. “Jerih lelah terbayar karena kasih-Nya. Meski caretaker menerima kritik bahkan cercaan. Tetapi, ketika semua klar dan paham tujuan mulia, kami bahagia,†tegasnya.
Alex Ramandey menguatkan, suka duka yang jadi pengayaan spiritual karena medannya SU begitu beragam. Tetapi karena sama-sama mengedepankan kasih, semua lebur dalam suka cita di bawah panji salib.
Kader asal Papua itu mengakui kritikan tajam yang bertendensi cacian justru menyadarkannya bahwa GAMKI adalah organisasi potensial. “GAMKI organisasi kader yang memberi warna di NKRI,†tutupnya. (R10/a)