Samosir (SIB)
Pedagang souvenir di Kampung Huta Siallagan, Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir bagai “hidup segan mati tak mauâ€.
Menurut penuturan seorang warga sekitar Lidia Siallagan, pedagang atau penjual souvenir di Kampung Ambarita sedang mati suri akibat pandemi Covid-19. Sudah banyak pedagang yang tutup, selain tidak ada pembeli, wisatawan baik mancanegara dan lokal juga jarang. "Kami sangat terpuruk akibat Covid-19 ini. Kami berharap pemerintah memberikan stimulus atau perhatian sehingga kami dapat bangkit dari keterpurukan ini," ucap Lidia Siallagan, Kamis (18/2).
Ia mengakui, saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan kawasan wisata seperti homestay, restoran dan toko souvenir yang permanen. “Mudah-mudahan dengan siapnya semua fasilitas wisata tersebut dan Covid-19 hilang, kunjungan wisatawan makin meningkat,†katanya berharap.
Menurut dia, Kampung Huta Siallagan dan Ambarita adalah kampung adat yang menjadi titik awal sejarah peradaban penegakan hukum di Samosir di masa lampau. Kampung tersebut merupakan salah satu daya tarik wisata di sekitar kawasan Danau Toba yang terkenal sebagai kawasan penegakan hukum adat, katanya.(M11/a)
Sumber
: Hariansib edisi cetak