Labuhanbatu (SIB)
Jalan penghubung Kecamatan Panai Tengah dan Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, hancur lebur. Tingginya curah hujan akhir-akhir ini memerparah kondisi jalan hingga berlumpur mencapai kedalaman 30 centimeter.
Masyarakat di sana mulai resah. Mereka khawatir hasil pertanian mereka tidak dapat keluar atau diangkut dari ladang. Mereka juga takut pembeli tidak bisa masuk atau hasil tani dibeli dengan harga yang murah.
Supir-supir truk pengangkut sawit dan hasil pertanian lainnya juga sangat mengeluhkan buruknya jalan antarkecamatan itu. Sebab truk-truk yang mereka kemudi selalu terpuruk di lumpur jalan yang juga licin.
"Kami memohon kepada pemerintah Kabupaten Labuhanbatu agar segera memerbaiki jalan berlumpur ini. Kalau sudah masuk ke sini, kami jantungan. Takut truknya terbalik, karena jalannya juga licin,†keluh supir yang enggan disebut namanya.
Supir pengangkut kelapa sawit itu juga mengaku harus bermalam menjaga truk dan sawit yang diangkut pada saat truk terpuruk atau truk yang di depan terpuruk dalam lumpur yang dalam.
“Kadang kami harus bermalam di sini kalau terpuruk atau ada truk terpuruk di depan. Semua jadinya harus mengantri karena nggak bisa lewat,†keluhnya.
Beberapa masyarakat juga mengeluhkan kondisi jalan, melalui media sosial. Bahkan ada warga net seolah-olah melaporkan kondisi buruk infrastruktur jalan itu ke bosnya.
"Lapor, Pak! Tolong kepada dinas terkait, khususnya bapak bupati Cq PUPR Labuhanbatu, segera ambil tindakan sebelum akses jalan menuju 2 Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir tepatnya di Seidumun Cabang Dua nantinya putus total. (Kondisi) ini akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat yang melintasi jalan tersebut," tulis warganet.
Camat Panai Tengah, Amar Nasbi Lolotan saat dikonfirmasi, Sabtu (19/12), menyebut kondisi buruk jalan itu karena saat ini musim hujan.
"Karena musim hujan, ada beberapa titik jalan mulai dari Simpang Cabang Dua Desa Seirakyat menuju Labuhanbilik, jalan rusak parah," sebutnya.
Kata Lolotan, pihaknya telah mengagendakan rapat koordinasi dengan forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimca) terkait jalan rusak ini, Senin (21/12). Pihaknya juga mengundang pihak-pihak perusahaan, seperti PT Milano dan PT CSM serta Kepala Desa Seirakyat untuk bersama-sama memperbaiki jalan rusak berlumpur di desa itu.
"Masyarakat tidak usah khawatir karena kita akan berupaya agar jalan yang rusak segera diperbaiki dan tetap bisa dilalui masyarakat untuk dapat mengangkut hasil pertanian dari Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir," ujarnya.
Buruknya akses jalan menuju 2 kecamatan itu berdampak pada harga produksi pertanian petani dan kebutuhan pokok tidak normal. Produksi petani selalu di bawah harga pasar.
Komoditi pertanian dari Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir, kelapa sawit, kelapa, kopra, nenas, kencur, talas. Nelayan juga mengeluhkan jalan rusak itu karena berpengaruh pada harga jual ikan. (BR6/a)
Sumber
: Hariansib edisi cetak