Medan (SIB)
Menjadi seorang pemimpin banyak tantangan yang dihadapi. Bila ingin memiliki integritas dan wibawa terutama di hadapan bawahan, harus bersih.
Hal itu diungkapkan Uskup Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung OFM Cap saat menerima audiensi pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Karo Iwan Sembiring Depari/Budianto Surbakti nomor urut 3 di Keuskupan Agung Medan, Jumat (6/11).
"Jangan meminta uang kepada calon kepala dinas atau calon pejabat lainnya agar bisa berwibawa dan memerintah bawahan. Bila jabatan dinilai dengan uang, bagaimana bisa memerintah anak buah," katanya.
Disebutkan Uskup, banyak hal yang harus dibenahi di Karo, karena itu pemimpin yang terpilih nanti di Pilkada 9 Desember 2020 harus bisa melawan arus untuk mengubah paradigma yang keliru di masyarakat. Kejayaan dan nama harum Kabupaten Karo harus dikembalikan. Karena itu perlu dijalin kerjasama dengan akademisi. Juga perlu peningkatan sumber daya manusia.
Terkait maraknya peredaran Narkoba, Uskup menyadari sangat sulit memberantasnya. Namun dia berharap pemimpin terpilih harus memegang teguh komitmennya untuk pemerintahan yang bersih.
Sementara Vikjen KAM Pastor Mikael Manurung menyebutkan, Gereja Katolik mendukung pemerintahan yang bersih dan penempatan pejabat sesuai dengan keahlian dan kapasitasnya. Gereja juga siap menjadi mitra dalam pembangunan di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan yang selama ini sudah jadi fokus Gereja Katolik.
Pemimpin yang bersih akan menimbulkan kejutan dan menghadapi tantangan bahkan penolakan. Namun nilai-nilai kebaikan, kejujuran harus dipegang teguh untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) Deli Serdang Binsar Sitanggang, ada hal yang tidak boleh dilakukan pemerintah yakni jual beli jabatan, jual proyek dan memainkan perizinan. Karena bidang itu umumnya jadi pintu gerbang seorang kepala pemerintahan berurusan dengan hukum.
Sebelumnya, Iwan Depari dan Budianto Surbakti memaparkan visi misi mereka bila terpilih jadi pemimpin Karo. Disebutkan Iwan, mereka komitmen membangun Karo ke arah lebih baik. Dan untuk tahap awal, mereka berkomitmen dalam mencari dukungan masyarakat tidak melakukan money politics.
Dijelaskan, tekad mereka tidak melakukan money politics mendapat tantangan yang cukup banyak. Karena.dikhawatirkan, tanpa money politics akan sulit meraih kemenangan. Namun mereka teguh tidak.melakukannya karena niat paslon yang dikenal dengan panggilan "Ide Bukti" ini murni untuk melayani dan membangun Karo. Mereka juga komitmen tidak melakukan kontrak politik dengan suatu kelompok bila itu pada akhirnya membelenggu mereka dalam membangun Karo.
Sementara Budianto menyebutkan, untuk.perubahan Karo pihaknya menggalang dukungan dari kalangan milenial. Karena kaum milenial masa depan Karo.
Ide Bukti juga akan membangun infrastruktur untuk mempersiapkan Karo daerah tujuan wisata. Karena banyak daerah Karo yang layak jadi tujuan wisata, namun belum didukung oleh infrastruktur. Pada kesempatan itu, Uskup tertarik dengan program zonasi komoditas pertanian Ide Bukti dan berharap kiranya prioritas tetap di bidang pertanian. Juga perlu menjadi perhatian tentang kebersihan untuk mendukung pariwisata dan kesehatan masyarakat.
Pada akhir pertemuan, Uskup mendoakan Iwan dan Budianto dan kiranya tetap dalam komitmennya umtuk perubahan Karo.
Hadir dalam pertemuan itu Sekretaris KAM Pastor Borta Rumapea, didampingi unsur FMKI Johannes Sembiring Depari, Benyamin Winata, tokoh masyarakat Katolik Karo Suang Karo-karo, tim Ide Bukti Aksi Bangun, Pt Ananta Purba, Persada Sembiring, Pt Abdi Nur Ginting dan lainnya. (R6/f)