Sei Lepan (SIB)- Pembangunan Pompanisasi (jaringan irigasi permukaan) Dinas Pertanian Langkat di Desa Lama, Kecamatan Sei Lepan terkesan asal jadi. Pasalnya, bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp 776.640.000 telah mengalami keretakan di beberapa titik bangunan.
Rendahnya mutu bangunan dikhawatirkan tidak akan membawa manfaat bagi kelompok tani sawah tadah hujan, sebab bangunan pompanisasi ini sudah retak-retak di beberapa titik sebelum digunakan oleh kelompok tani penerima manfaat.
Pantauan SIB di lokasi pompanisasi baru-baru ini, dapat dilihat dengan jelas lantai luar rumah mesin pompa yang masih seumur jagung ini sudah mulai pecah hingga tampak timbunan lantai dari tanah liat. Pada bagian lain, terlihat pula retakan-retakan yang jelas pada bak penampung yang tak jauh dari rumah mesin.
Keretakan lain pun juga terlihat pada saluran irigasi (leaning) yang panjangannya mencapai sekitar 2 Km. Hal ini diperparah dengan tiang penyangga pompa yang hanya terbuat dari material kayu yang jenisnya bukan dari kayu kelas yang daya tahannya diragukan.
Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan bagi para petani terkait proses pengerjaan serta rendahnya kualitas bangunan, 'sebab besarnya anggaran yang digelontorkan Pemkab Langkat melalui APBD Tahun 2015 berbanding terbalik dengan mutu bangunan.'
Masyarakat setempat juga mempertanyakan pengawasan dari Dinas Pertanian Langkat, diduga menutup mata selama proses pengerjaan proyek sehingga mutu bangunan tersebut tidak seperti yang diharapkan alias mengalami keretakan di beberapa titik bangunan.
Menurut keterangan salah seorang warga yang mengaku anggota kelompok tani yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui wartawan baru-baru ini di lokasi proyek, ia menuding Dinas Pertanian Langkat terkesan tidak transparan dalam proses pembangunan pompanisasi tersebut.
"Pembangunan irigasi ini gak transparan bang (wartawan-red), waktu pengerjaannya gak terlihat adanya plang proyek, namun kemarin ada dipasang sebentar untuk difoto, tapi besoknya plang tersebut udah dicabut," ujarnya dengan nada kesal.
Kepala Dinas Pertanian Langkat Nasiruddin SP yang dikonfirmasi wartawan via selular beberapa waktu lalu, ia seolah tak mau ambil pusing dengan kondisi bangunan irigasi yang rusak tersebut. Ia terkesan buang badan dengan alasan bahwa pembangunan pompanisasi tersebut, ia belum menjabat sebagai kepala dinas. "Kalau tahun 2015, ya saya kan belum menjabat," ujar Nasiruddin enteng.
Nasiruddin juga memberikan jawaban klasik dengan mengatakan setiap kerusakan pada bangunan proyek dapat diperbaiki selama masa waktu perawatan. "Ini kan masih dalam masa perawatan, nanti kita minta pemborongnya untuk memperbaiki," kilahnya. (B05/q)