Humbahas (SIB)- Kepala Desa Sipitu Huta Harianto Lumban Gaol menegaskan pihaknya tidak ada menampung dana pengadaan material bebatuan untuk proyek pembukaan jalan baru di Dusun I Dolok Nabolon, Desa Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), di Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk tahun 2016, seperti yang disampaikan oknum Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Humbahas berinisial RLG belum lama ini.
"Untuk tahun ini, tidak ada kita tampung dana di APBDes untuk program pengadaan material batu pembukaan jalan baru di Dusun I, Desa Sipitu Huta, di lokasi proyek yang dikerjakan RGL," kata Harianto.
Dia menjelaskan, sebagai pimpinan desa di sana, dirinya memang pernah ditemui oleh oknum anggota dewan dari Dapil I itu untuk membujuk masyarakat di sana melepaskan tanah mereka untuk pembukaan jalan baru tersebut.
"Kebetulan kita semua pemilik tanah di sana masih satu keturunan. Jadi saat itu dia (RGL) datang meminta masukan kepada saya agar masyarakat melepaskan tanahnya untuk pembangunan jalan baru. Kita kumpulkan dan langsung setuju. Jadi kita tidak tahu kalau begini ceritanya. Yang kita tahu ada pembangunan jalan, ya kita berikan tanahnya. Selebihnya kita tidak tahu," ujarnya.
Dia kembali menegaskan, sesuai dengan APBDes mereka, untuk tahun ini pihaknya hanya mengalokasikan dana desa untuk pembangunan proyek rabat beton dan proyek pembukaan jalan baru di tiap dusun dan pemberdayaan masyarakat desa. "Kebetulan kita desa percontohan. Jadi sebagian dananya kita alokasikan untuk biaya pemberdayaan masyarakat. Namun untuk pengadaan material batu untuk proyek yang ditangani oleh anggota dewan kita seperti yang bapak sampaikan itu tidak ada. Karena memang itu tidak boleh," katanya.
Sebelumnya diberitakan, oknum anggota DPRD Humbahas yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan berinisial RLG, mengaku saat ini sedang mengerjakan proyek pembukaan jalan baru sepanjang 1,5 kilometer di Desa Siputuhuta, Kecamatan Pollung.
Dengan dalih membantu masyarakat petani di sana, anggota DPRD Humbahas tiga periode ini mengaku bahwa biaya untuk pembukaan jalan usaha tani itu ia keluarkan dari kantong sendiri dengan menggunakan alat berat miliknya. Sementara untuk biaya pembelian material perkerasan jalannya nantinya akan menggunakan dana dari APBD Humbahas.
"Itu bukan jalan usaha tani. Itu pembukaan jalan baru. Jadi dananya itu bukan dari pemerintah. Itu langsung alat saya sendiri yang mengerjakan. Saat ini juga masih bekerja di sana," kata RGL dalam bahasa daerah ketika dikonfirmasi SIB di gedung dewan, Rabu (20/4) lalu.
Dia menambahkan, pembukaan jalan baru itu merupakan permintaan langsung masyarakat setempat yang merupakan basis suaranya. "Itulah mengambil hati masyakat ini. Kalau mereka minta untuk membuka jalan baru, kita buka. Tapi itulah masyarakat, meski sudah kita bantu, nanti pas waktu pencalegan, harus kita garap kembali lagi. Namun yang pasti, bukan Cuma itu saja jalan yang sudah saya buka. Tahun lalu di Desa Pollung menuju Sibatu-batu juga ada saya buka dengan dana sendiri," katanya.
Ketika ditanya apakah pembukaan jalan itu hanya sebatas diratakan saja?. Mantan Ketua DPC PDI-Perjuangan Humbahas itu mengaku jalan yang dibukanya itu nantinya akan diratakan dengan bebatuan sebelum diaspal menggunakan dana dari pemerintah setempat.
Padahal, dari pantauan SIB di lokasi, Selasa (19/4), di lokasi pembukaan jalan saat itu sudah terdapat lebih kurang 19 tumpukan bebatuan yang diletakkan di sepanjang pinggiran jalan yang baru dibuka tersebut. Selain itu, beberapa pekerja juga tampak meratakan jalan baru itu dengan menggunakan satu unit alat berat jenis escavator warna kuning merek Comatsu.
"Saya hanya membuka saja. Kalau untuk beli batunya, ya Pemkablah. Kalau sempat beli batunya, mana mampu saya. Tapi rencananya, kalau rakyat sepakat nanti untuk membeli batunya akan menggunakan dana desa. Kalau mereka tidak sepakat, ya hilang begitu sajalah uang saya yang beli batu-batu itu. Karena sekarang membuat yang baik pun kadang tidak baik bagi orang," pungkasnya.
Terpisah, Sekdakab Humbahas Saul Situmorang saat ditemui SIB di ruang kerjanya, Selasa (20/4), mengaku, pihaknya saat itu belum ada melaksanakan proyek fisik di daerah itu. "Belum ada. Di mana lokasinya? Nanti kita cek dululah. Namun yang pasti, sampai sekarang belum ada kegiatan proyek fisik yang berjalan," katanya. (F02/y)